Kadar vitamin D yang cukup dapat membantu mengurangi kontraksi kandung kemih yang tidak diinginkan, sehingga anak lebih mudah mengontrol buang air kecil pada malam hari.
BACA JUGA: Makan Tengah Malam Ternyata Mengandung Risiko Penyakit
BACA JUGA: Studi, 1 dari 3 Gen Z di Singapura Menderita Depressi karena Medsos
Sebaliknya, kadar vitamin D yang rendah dapat memicu kontraksi kandung kemih yang tidak terkontrol, serta meningkatkan risiko infeksi saluran kemih berulang.
Infeksi ini dapat memperburuk masalah pada kandung kemih dan meningkatkan frekuensi mengompol.
Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan pemeriksaan kadar vitamin D dan B12 pada anak-anak yang sering mengompol, untuk menentukan apakah suplementasi vitamin dapat membantu mengatasi masalah ini.
Terapi dengan Suplementasi Vitamin
Temuan ini membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut tentang penggunaan vitamin D dan B12 sebagai bagian dari terapi adjuvan bagi anak-anak dengan masalah mengompol atau enuresis nokturnal.
BACA JUGA: Paparan Polusi Udara Selama Kehamilan Tingkatkan Risiko Depresi, Ini 6 Tips Kehamilan Sehat
BACA JUGA: Makan Kenyang 80 Persen, Diet Ala Orang Jepang yang Bikin Umur Panjang
"Insufisiensi vitamin D mungkin lebih umum terjadi pada anak-anak dengan enuresis parah dibandingkan dengan kekurangan vitamin B12," ungkap para peneliti.
Dengan memahami peran penting vitamin D dalam fungsi kandung kemih, suplementasi vitamin ini mungkin dapat membantu mengurangi frekuensi mengompol pada anak-anak yang mengalami kekurangan vitamin.
Namun, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk mengonfirmasi efektivitas terapi ini.