Studi, 1 dari 3 Gen Z di Singapura Menderita Depressi karena Medsos

Studi, 1 dari 3 Gen Z di Singapura Menderita Depressi karena Medsos

Gen Z yang lebih sering menggunakan medsos lebih rentan mengidap depresi.--

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Menggunakan medsos mungkin menjadi rutinitas yang sulit dihilangkan di era modern sekarang. Namun, menghabiskan lebih banyak waktu bermain medsos, ternyata juga berdampak buruk pada kesehatan mental.

Temuan Institute Mental Health (IMH) di Singapura menemukan remaja yang setiap hari menghabiskan lebih dari tiga jam bermain media sosial, lebih berpeluang mengalami gejala depresi, kecemasan, hingga stres.

Dua faktor lain yang terkait dengan gejala tersebut adalah pengalaman dengan perundungan atau bullying di siber. Salah satunya terikat kekhawatiran tentang berat badan atau bentuk tubuh seseorang.

BACA JUGA:Stres Ternyata Bisa Picu Masalah Kulit

BACA JUGA:Gatal-gatal tak Melulu karena Alergi, Bisa juga karena Stres

Kekhawatiran bentuk tubuh didefinisikan dalam studi tersebut sebagai citra tubuh yang negatif. Walhasil, korban umumnya mengalami gangguan makan.

"Sekitar 1 dari 3 anak muda berusia antara 15 dan 35 tahun di Singapura melaporkan mengalami gejala depresi, kecemasan, atau stres yang parah atau sangat parah," kata IMH.

"Penting untuk dicatat bahwa gejala kesehatan mental yang parah atau sangat parah yang dilaporkan dalam studi ini tidak selalu menunjukkan gangguan mental.”

Hasil yang dilaporkan berasal dari tahap pertama temuan dari Studi Kesehatan Mental Remaja Nasional yang dimulai pada 2022, untuk menilai kondisi kesehatan mental penduduk Singapura berusia 15 hingga 35 tahun.

BACA JUGA:Gen Z Banyak Jadi Pengangguran, Disdik Kaltim Beri Perhatian Khusus

Studi ini melibatkan wawancara dengan 2.600 anak muda antara Oktober 2022 dan Juni 2023. Hasilnya mewakili populasi anak muda Singapura.

Studi ini dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (MOH), Pusat Keunggulan Kesehatan Mental Remaja, dan Sekolah Kesehatan Masyarakat Saw Swee Hock NUS.

Menurut hasil studi, kecemasan adalah masalah kesehatan mental paling umum di kalangan anak muda Singapura, sekitar 27 persen anak muda melaporkan gejala parah atau sangat parah pada minggu sebelum survei.

Gejala kecemasan meliputi perasaan khawatir, tegang, dan gelisah hampir sepanjang waktu. Sekitar 1 dari 7 remaja melaporkan mengalami gejala depresi berat atau sangat berat, yang meliputi perasaan sedih, hampa, dan kurangnya minat serta kesenangan dalam beraktivitas hampir sepanjang waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: