Paparan Polusi Udara Selama Kehamilan Tingkatkan Risiko Depresi, Ini 6 Tips Kehamilan Sehat
ilustrasi ibu hamil.-istimewa-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Dampak paparan polusi udara terhadap kehamilan dikaitkan dengan kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan komplikasi seperti gangguan hipertensi.
Dikutip dari Medical Daily, Sabtu, 14 September 2024 studi terbaru menunjukkan, bahwa dampak paparan polusi mencakup kesehatan mental, dengan paparan polusi hampir melipatgandakan risiko depresi pasca persalinan.
Dalam studi tersebut disebutkan, risiko yang meningkat ini dapat bertahan hingga tiga tahun.
Nitrogen dioksida (NO2) dan partikel matter tingkat tinggi yang dapat terhirup (PM10), terutama dalam jangka waktu lama, dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan seperti asma, serangan jantung, dan stroke.
NO2 merupakan gas beracun, baunya menyengat, dan merupakan salah satu polutan udara utama.
BACA JUGA: 6 Langkah Lindungi Anak dari Bullying
BACA JUGA: Meski Jarang, Kehamilan di Luar Rahim Jangan Anggap Remeh
Studi yang diterbitkan dalam Science of the Total Environment mengungkapkan bahwa polutan ini juga terkait dengan peningkatan risiko depresi pasca persalinan.
Tracy Bastain, penulis utama studi tersebut mengungkapkan, bahwa hal yang benar-benar baru dari penelitian ini adalah peneliti mampu memperluas pemeriksaan depresi hingga lebih dari satu tahun setelah persalinan.
Sebanyak 361 ibu hamil diikuti para peneliti mulai dari awal kehamilan hingga tiga tahun setelah persalinan.
Para peneliti mengumpulkan gejala depresi para peserta satu, dua, dan tiga tahun setelah mereka melahirkan.
Kemudian, data itu dibandingkan dengan pengukuran polusi udara mingguan di sekitar rumah mereka selama kehamilan.
BACA JUGA: Kenaikan PPn 12 Persen Picu Reaksi Buruk, Ekonom INDEF Ingatkan Hal Ini
Analisis menunjukkan bahwa wanita yang terpapar tingkat NO2 yang lebih tinggi antara minggu ke-13 dan ke-29 kehamilan memiliki risiko depresi pasca persalinan 3,86 kali lebih tinggi hingga tiga tahun.
Mereka yang terpapar tingkat PM10 yang lebih tinggi antara minggu ke-12 dan ke-28 juga memiliki risiko serupa yang lebih tinggi (3,88 kali).
Setelah satu tahun, 17,8 persen wanita mengalami gejala depresi, 17,5 persen setelah dua tahun, dan 13,4 persen setelah tiga tahun.
"Studi kami sebenarnya menemukan persentase depresi yang secara klinis signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan data CDC terbaru. Ini sangat penting, kemungkinan ada lebih banyak kasus depresi pasca persalinan daripada yang ditunjukkan oleh data prevalensi nasional kami," kata Bastain.
BACA JUGA: Ini 5 Info Salah Kaprah Tentang Makanan, Mana Yang Benar?
Implikasi penting lainnya dari penelitian, katanya, adalah bahwa depresi dapat bertahan lama setelah 12 bulan pertama pasca persalinan.
"Para ibu harus berbicara dengan penyedia layanan kesehatan mereka jika mereka terus mengalami gejala depresi," jelas Bastain.
Berbagai Langkah Hamil Sehat
Bagi ibu hamil, agar saat hamil maupun ketika melahirkan hingga usai melahirkan tetap sehat, maka perlu memperhatikan beberapa hal.
Berikut beberapa langkah dikutip dari Alodokter yang bisa ibu hamil lakukan untuk mencapai kehamilan yang sehat, di antaranya:
1. Lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin
Bumil disarankan untuk rutin berkonsultasi ke dokter kandungan selama masa kehamilan. Hal ini penting dilakukan agar dokter dapat membantu Bumil untuk mempersiapkan apa saja yang perlu dilakukan selama masa kehamilan dan menjelang persalinan.
Selain itu, dengan menjalani pemeriksaan kehamilan secara rutin sebagai langkah hamil sehat, dokter juga dapat mengantisipasi kemungkinan apa saja yang dapat terjadi selama kehamilan.
BACA JUGA: Rangkuman BRI Liga 1: Borneo FC Pemuncak Klasemen, Persija Kalah Memalukan
BACA JUGA: Perayaan Erau 2024 Kukar Semarak dengan Lomba Nigth Run Street
Dokter akan menyarankan langkah perawatan kehamilan dan metode persalinan terbaik untuk ibu hamil dan janin.
2. Perhatikan asupan nutrisi
Agar kondisi kehamilan tetap sehat, Bumil disarankan untuk memenuhi asupan nutrisi, seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan beragam mineral penting, misalnya kalsium, zat besi, dan folat.
Selain itu, pastikan Bumil mengonsumsi makanan yang telah dimasak sempurna agar terhindar dari bakteri yang dapat membahayakan janin.
3. Olahraga secara teratur
Banyak manfaat yang bisa Bumil peroleh jika rutin berolahraga selama masa kehamilan, antara lain:
- Membangun kekuatan dan daya tahan tubuh yang diperlukan seiring bertambahnya usia kehamilan
- Memudahkan tubuh kembali ke bentuk semula setelah bayi lahir
- Mencegah atau meringankan sakit dan nyeri selama hamil
- Meningkatkan sirkulasi darah di tungkai dan seluruh tubuh
- Mengurangi stres saat hamil
BACA JUGA: 4 Puskesmas di Mahulu Tidak Ada Dokter Gigi, Siapa Berminat Melamar?
Hindari jenis olahraga berat atau yang dapat memberikan tekanan berlebih pada sendi. Bumil bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran dalam memilih jenis olahraga yang baik untuk mencapai langkah hamil sehat.
4. Cukupi waktu istirahat
Rasa lelah yang dialami pada beberapa bulan pertama masa kehamilan disebabkan oleh tingginya kadar hormon kehamilan dalam tubuh. Ini adalah cara tubuh untuk memberitahu Bumil agar mengurangi aktivitas.
Jika Bumil mengalami sulit tidur di malam hari, cobalah untuk tidur sebentar di siang harinya atau sekadar mengangkat kaki ke kursi dan bersantai selama 30 menit sebagai langkah hamil sehat.
BACA JUGA: Aturan Masa Sanggah CPNS 2024 Lengkap dengan Panduannya, Cek di Sini!
5. Hindari merokok dan asap rokok
Rokok merupakan hal yang sudah sepatutnya dihindari jika ingin memiliki kehamilan yang sehat. Ibu hamil yang aktif merokok bisa membuat janin turut terpapar zat berbahaya dari rokok tersebut.
Perlu diketahui bahwa merokok bukan merupakan langkah hamil sehat karena dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran, kelahiran prematur, berat badan lahir bayi rendah, cacat lahir, dan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Selain itu, merokok saat hamil juga meningkatkan risiko terjadinya bayi meninggal saat lahir, kehamilan ektopik, dan solusio plasenta.
6. Jaga kesehatan mental
Banyak ibu hamil yang merasakan perubahan emosi dengan cepat selama masa kehamilan. Namun, jika perubahan suasana hati terasa ekstrem atau mengganggu kehidupan sehari-hari, sebaiknya Bumil segera memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui bagaimana cara mengatasinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: