Meski Jarang, Kehamilan di Luar Rahim Jangan Anggap Remeh

Meski Jarang, Kehamilan di Luar Rahim Jangan Anggap Remeh

Ilustrasi.

Samarinda, DiswayKaltim.com - Penyakit kehamilan di luar kandungan atau ektopik masih terdengar asing. Jarang terjadi. Penyebabnya adalah terjadi pembuahan di luar rahim.

Penjelasan itu disampaikan dosen dri Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Wiyata Husada Samarinda Desy Ayu Wardani.

Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi, menempel di tempat lain selain rahim. Hampir semua kehamilan ektopik terjadi di tuba falopi, sehingga hamil di luar kandungan juga sering disebut sebagai kehamilan tuba.

Dalam beberapa kasus, kehamilan ektopik dapat terjadi dalam rongga perut, ovarium (indung telur), atau leher rahim (serviks). Penyakit tersebut, merupakan komplikasi kehamilan yang umumnya berakhir aborsi.

Ini karena organ dalam perut selain rahim tidak dirancang sebagai tempat embrio bertumbuh kembang. Oleh karena itu, telur yang telah dibuahi dalam kehamilan ektopik tidak bisa berkembang dengan baik dan biasanya menghasilkan kematian embrio atau janin.

Desy juga menjelaskan faktor penyebab penyakit ini. Salah satunya hormon dan infeksi alat reproduksi.  Selain itu pola hidup yang tidak sehat. Termasuk sering melakukan seks bebas.

“Kalau sudah terindikasi kehamilan di luar kandungan, janin tersebut harus secepatnya dikeluarkan,” katanya.

Kondisi ini dapat terdeteksi sejak kehamilan berumur enam minggu hingga 10 minggu. Itulah sebabnya pasangan penting melakukan  ultrasonografi (USG) saat awal kehamilan.

Dia menerangkan persentase penyakit ini. Jika indikatornya 100 persen, maka sekitar dua persen yang mengalami penyakit ini.

"Masih sangat jarang banget,” terangnya. (mic/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: