Profil Singkat Sultan B. Najamudin Ketua DPD RI Saat Ini

Rabu 02-10-2024,14:37 WIB
Reporter : Tri Romadhani
Editor : Tri Romadhani

Dalam pidato penyampaian visi dan misinya, Sultan Najamudin menegaskan komitmennya untuk memperkuat eksistensi dan legitimasi DPD RI di bawah kepemimpinannya.

Ia berjanji akan membawa gaya kepemimpinan yang lebih kolaboratif dan humanis, serta menegaskan bahwa para pimpinan DPD tidak akan bertindak sebagai bos, melainkan sebagai pemimpin yang melayani.

"Izinkan kami berempat tampil hanya sebagai pimpinan, bukan sebagai bos. Insya Allah kami akan memimpin secara demokratis tanpa tekanan," kata Sultan dalam sambutannya.

Ia juga menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja Ketua DPD RI sebelumnya, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, dan berjanji untuk melanjutkan dan menyempurnakan apa yang sudah dicapai dengan lebih baik.

Sultan yang lahir di Anggut, Pino, Bengkulu Selatan, pada 11 Mei 1979, memiliki latar belakang yang kaya dalam dunia politik dan kewirausahaan.

Sebelum terjun ke dunia politik, Sultan memulai karirnya sebagai seorang pengusaha yang memulai usahanya dari bawah.

BACA JUGA : Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Pj Gubernur: Kaltim adalah Daerah yang Hebat

Ia merintis usaha di bidang service AC keliling, yang kemudian berkembang menjadi perusahaan yang sukses.

Sultan bahkan tercatat sebagai pengusaha nasional yang bergerak di bidang penjualan senjata, bahan peledak, dan tabung gas melalui perusahaannya, ASA Karya Group.

Di usianya yang baru 30 tahun, Sultan memutuskan untuk kembali ke Bengkulu dengan tujuan mengabdikan diri dan membangun daerah kelahirannya.

Dalam dunia politik, Sultan memulai kiprahnya sebagai aktivis pemuda dan berhasil terpilih menjadi Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Bengkulu.

Ia juga sempat menjadi kandidat dalam pemilihan Ketua Umum KNPI tingkat nasional.

Pada tahun 2009, Sultan mencalonkan diri sebagai anggota DPD RI dari Bengkulu dan berhasil terpilih, mewakili provinsinya bersama Ahmad Kanedi, Riri Damayanti, dan Eni Khairani.

BACA JUGA : Ayo Manfaatkan Uji KIR Gratis di PPU, Jangan Tunggu Program Berakhir!

Setelah tiga tahun menjabat sebagai Ketua Hubungan Antar Lembaga di DPD RI, Sultan terpaksa mengundurkan diri pada tahun 2010 setelah terpilih sebagai Wakil Gubernur Bengkulu untuk sisa masa jabatan 2010-2015.

Berpasangan dengan Mujiono, seorang kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Sultan kemudian maju sebagai calon Gubernur Bengkulu pada Pilkada 2015.

Kategori :