Kondisi Geografis dan Akses yang Sulit Jadi Penyebab Krisis Dokter Spesialis di Mahulu

Rabu 18-09-2024,10:02 WIB
Reporter : Teodorus Usman Wanto
Editor : Hariadi

Kemudian, jika menggunakan jalur Sungai Mahakam, tentunya dapat menghabiskan banyak waktu di perjalanan, karena jarak tempuh sekitar 3-4 hari perjalanan.

BACA JUGA: Jawaban Pengelola BKT Soal Banyaknya Mahasiswa Tidak menerima Beasiswa

BACA JUGA: Ketika DPRD Kukar Sambangi Kota Bangun, Janji Bangun Teras Tepian Indah Jadi Destinasi Wisata

Menurut dr Nela, kondisi geografis seperti di Mahulu tentu membuat para dokter berpikir 2 kali untuk bertugas di wilayah perbatasan RI-Malaysia tersebut.

Selain itu, ketersediaan jaringan telekomunikasi di Mahulu juga menjadi persoalan tambahan. Sehingga menyebabkan aktivitas selalu terhambat, apalagi saat bekerja membutuhkan akses internet.

“Bahkan di Long Lunuk saja yang bisa diakses dengan pesawat mereka berpikir 2 kali untuk ke sana, karena pesawat tidak setiap hari,” ujarnya.

Guna mengatasi kendala-kendala tersebut, Pemkab Mahulu melalui Dinas Kesehatan telah memberangkatkan sejumlah dokter yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk mengikuti pendidikan khusus.

BACA JUGA: Lomba Perahu Panjang Diharapkan Tarik Wisatawan Luar

BACA JUGA: Tuntaskan 18 Program, Bupati Sri Tinjau Sejumlah Proyek Pembangunan

Dokter-dokter yang disekolahkan itu, nantinya akan menangani bidang-bidang yang belum ada saat ini. Seperti spesialis anak, spesialis kebidanan, spesialis bedah umum dan spesialis kandungan.

“Untuk spesialis bedah umum, ada dua yang sudah berangkat pendidikan. Kemudian yang lain baru satu-satu saja formasinya. Sedangkan untuk dokter spesialis anestesi sampai saat ini belum ada. Tapi ada satu dokter umum kita yang berminat untuk ambil anestesi, sekarang dia baru proses pengajuan. Jadi kita sekolahkan mereka itu sesuai kebutuhan saja,” terangnya.

Tanggapan Akademisi Unmul 

Persoalan sangat kurangnya tenaga kesehatan terutama dokter spesialis di Mahulu mendapat sorotan Akademisi dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Purwadi Purwoharjoso.

Menurutnya, persoalan itu seharusnya menjadi atensi khusus pemerintah kabupaten bersama DPRD setempat termasuk Pemerintah Provinsi Kaltim dan pemerintah pusat.

BACA JUGA: Mahulu Krisis Dokter Spesialis, Banyak Pasien Dirujuk ke Luar Daerah

BACA JUGA: 4 Puskesmas di Mahulu Tidak Ada Dokter Gigi, Siapa Berminat Melamar?

Kategori :