Mengenal Lebih Dalam Museum Sadurengas Kabupaten Paser

Minggu 18-08-2024,14:45 WIB
Reporter : Achmad Syamsir Awal
Editor : Tri Romadhani

Bangunannya menyerupai panggung yang dalam bahasa Paser "Kuta Imam Duyu Kina Lenja" artinya "Rumah Kediaman Pemimpin yang Bertingkat".

 


Berbagai aksesori yang dijual di Museum Sadurengas, Kabupaten Paser. (Awal/Disway)--

 

Museum Sadurengas merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang telah memperoleh SK Mendikbud sebagai salah satu banguna bersejarah dengan ciri khas tersendiri yang mewakili gaya dan kharisma pemerintahan pada masa itu.

BACA JUGA : Dapat Remisi Kemerdekaan, 10 WBP Rutan Tanah Grogot Paser Langsung Hirup Udara Bebas

Bangunan ini terbuat dari kayu, dengan tanah persegi panjang dan berbentuk panggung. Pada bagian depan yaitu tangga dan teras dengan ukuran 3,45 × 5,68 meter. Terdapat 3 pintu dengan ukuran 2,93 × 186 meter dengan dua pintu double (hagian atas dan bawah pintu dapat dibuka).

Kemudian, terdapat pembagian arena ruang pada bagian dalam ruangan Museum Sadurengas, yaitu ruangan bagian pertama berukuran 15,4 kanan dan kiri ruangan pertama Ruangan pertama ini adalah ruangan x 13,89 meter dengan 8 jendela di tambahan yang dibangun setelah dibangunnya Museum Sadurengas.

Ruangan kedua terdapat dua kamar yang berukuran dua jendela, Kamar ini merupakan 4,70 × 5,45 meter dengan kamar Sultan dan Putra Mahkota. Ruangan ketiga terdapat kamar Putri dan dayang-dayang dengan ukuran 4,70 × 5,45 Meter.

Terdapat dua ruangan sebelum masuk ke dapur, yakni ruangan berukuran 2,15 x 4,70 meter. Ini ruangan bagian belakang adalah dapur. Ruangan ini berukuran 17 × 15,4 meter pada bagian ruangan dapur ini terbagi atas 4 bagian, yaitu 3 ruangan memasak dan gudang makanan, dan satu ruang mandi.

Dibagian belakang ruangan ini digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan dan tempat tinggal prajurit keraton.

Pada 2008 Museum Sadurengas dan Masjid Nurul Ibadah dilaksanakan rehab total karna terjadi bencana alam banjir yang menggenangi bangunan. Hingga selesainya sekira 2009 atau 2010.

BACA JUGA : DPRD Sebut PDRB Paser Ketergantungan Sektor Tambang dan Galian

Kemudian 2018 baru dilakukan rehab kembali dari anggaran daerah berupa pengecatan bagian luar bangunan dan penambahan teras pada bagian belakang berfungsi sebagai museum daerah Kabupaten Paser dengan kondisi bangunan masih tetap terjaga.

Berbagai koleksi benda kuno peninggalan sejarah Kesultanan Paser tertinggal di sini.

Seperti guci kuno peninggalan Dinasti Yuan, keris, tempayan, tongkat kepala naga, mandau, balanga, nisan panemban sia yang ada dari era kepemimpinan Ratu Aji Putri Potung.

Kategori :