Urgensi itu maksudnya apakah keberadaan jurnalis masih dipandang di tengah-tengah masyarakat.
BACA JUGA : Beri Perhatian kepada Pelaku Usaha dan Nelayan di Kukar, Edi-Rendi Dinilai Berhasil
Sedangkan relevansi itu jangan sampai apa yang kemudian ditulis, apa yang dibuat hanya untuk menjadi konsumsi pribadi, melainkan untuk kepentingan publik.
"Kan banyak disini yang sebenarnya berita-berita yang tidak penting buat publik tapi penting buat diri kita sendiri, nah itu yang biasanya dipublikasikan. Jadi penting untuk menjaga urgensi kita sebagai jurnalis dan relevansi kita tetap cocok di tengah-tengah masyarakat," tuturnya.
Menurutnya, untuk membangun dua hal tersebut, ada dua poin penting yang harus dijaga, yang pertama adalah personality branding dan yang kedua adalah karya.
BACA JUGA : Pengamat Bilang Kaderisasi Partai Politik Lemah jadi Penyebab Politik Uang
"Karya tetap harus kita jaga. Personality branding penting bagi kita sebagai wartawan itu untuk menjaga reputasi di depan khalayak. Kalau kita secara personal tidak dipercaya oleh narasumber, bagaimana orang mau percaya dengan karya-karya kita," ujarnya.
Dirinya berharap, pelaksanaan Workshop Jurnalistik ini dapat meningkatkan kompetensi para jurnalis dan mampu menghasilkan karya-karya terbaik dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Dari karya-karya itu bisa menggebrak Pemerintah Kabupaten Berau dan bisa memberikan pelayanan informasi yang memang dibutuhkan oleh masyarakat," katanya.
"Mari kita menjaga marwah organisasi PWI dengan meningkatkan kompetensi dan efektif kita bersama," sambungnya.
BACA JUGA : Politik Uang Jadi Atensi Khusus Pengawasan Bawaslu Kubar di Pilkada 2024
Sementara, Ketua Panitia Workshop Jurnalistik 2024 Prokopim-PWI Berau, Ari Putra, menyampaikan bahwa kegiatan workshop ini dilakukan selama dua hari, yakni tanggal 2 Agustus 2024dengan rangkaian kegiatan workshop jurnalistik sekaligus pelantikan PWI Berau Periode 2024-2027 dan akan dilanjutkan pada 4 Agustus 2024 di Kampung Rantau Panjang, Kecamatan Sambaliung dengan kegiatan orientasi lapangan.
Adapun tujuan workshop ini adalah untuk memberikan wawasan dan pengetahuan baru, tentang bagaimana menjadi jurnalis yang kreatif dan kritis terhadap sesuatu hal.
"Namun tak melupakan aturan dan etika dalam dunia jurnalistik," sebutnya.
BACA JUGA : Volume Sampah Balikpapan Naik Signifikan, Dampak Proyek Strategis Nasional?
Ari berharap, melalui kegiatan ini, dapat menjadi ajang silaturahmi dan diskusi antara rekan-rekan jurnalis di Bumi Batiwakkal.