SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Pencalonan Hadi Mulyadi sebagai bakal calon Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) mendampingi Isran Noor terancam kandas di tengah jalan.
Sebab beberapa partai politik (parpol) yang masih belum mendeklarasikan dukungan, berencana mengusung kadernya sendiri di posisi calon Wakil Gubernur Kaltim pada Pilkada Serentak 2024.
Diketahui, saat ini hanya tersisa tiga partai politik yang belum memberikan dukungan kepada pasangan calon Gubernur Kaltim. Yakni PPP, Partai Demokrat dan PDIP dengan akumulasi kursi sebanyak 13 kursi di DPRD Kaltim.
Sedangkan partai-partai lain yang punya kursi di DPRD Kaltim telah diborong oleh pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji.
BACA JUGA: Rudy-Seno Segera Deklarasi Akbar, Isran Kapan?
Beberapa partai yang tersisa itu kabarnya bakal ikut mengusung kadernya untuk maju di Pilkada Kaltim 2024.
Seperti PPP yang bakal mengusung Rusman Yaqub dan PDIP yang bakal mengusung Edy Damansyah. Keduanya dikabarkan akan berebut kursi Wakil Gubernur Kaltim, mendampingi Isran Noor yang ingin melanjutkan periode keduanya sebagai Gubernur Kaltim.
Dengan demikian, posisi Hadi Mulyadi yang selama ini berpasangan dengan Isran Noor terancam tergantikan. Apalagi kedua tokoh ini tidak memiliki partai politik.
Dinamika politik yang semakin memanas ini mendapat tanggapan Pengamat Politik dari Universitas Mulawarman (Unmul), Saiful Bahtiar.
BACA JUGA: Banyak Kader Gerindra Maju Pilkada Mahulu, Bonifasius: ‘Kita Dukung Semua’
Menurutnya, langkah partai politik yang mengusung kader dalam Pilkada tentu sesuatu yang logis dan wajar.
Keberlangsungan pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi pastinya akan ditentukan oleh beberapa parpol tersebut.
Kata Saiful, semua parpol tentunya memiliki kepentingan dalam Pilkada. Dengan adanya kader partai di pemerintahan, maka jalan untuk merealisasikan visi dan program partai bakal lebih konkret.
“Saya kira itu sesuatu yang wajar, apalagi posisi Isran-Hadi sekarang ini sedang di ujung tombak, dan berpotensi untuk tidak mengikuti peserta Pilkada 2024 di Kaltim,” ungkap Saiful kepada Disway Kaltim, Selasa (23/7/2024)
Kemudian, parpol juga akan mempertimbangkan kepentingan politik jangka panjang. Artinya, jika di Pilkada Kaltim 2024 berhasil menempatkan kadernya di posisi wakil gubernur, maka akan mempermudah jalan di Pilkada berikutnya.