BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Ceramah Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari saat menjadi khatib shalat Idul Adha 2024 di Semarang viral di media sosial.
Dalam ceramah tersebut, Hasyim yang berbicara di depan Presiden RI Joko Widodo dan sejumlah menteri, mengungkapkan makna mendalam dari ibadah kurban, yang kini dikaitkan dengan kasus dugaan asusila yang menjerat dirinya.
Ceramah Hasyim menjadi sorotan setelah dirinya diberhentikan oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI dari posisinya sebagai Ketua KPU.
Pemberhentian ini terkait dengan kasus asusila Hasyim terhadap salah satu anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Den Haag, Belanda.
BACA JUGA: Warga Akan Tutup Jalan Rapak Indah Samarinda, Ini Penyebabnya
Dalam salah satu cuplikan ceramahnya, Hasyim mengungkapkan bahwa makna berkurban adalah menyembelih sifat kebinatangan dalam diri manusia.
"Sifat-sifat kebinatangan yang terdapat dalam jiwa seseorang harus dikurbankan dan disembelih," ujarnya saat menjadi khotib Shalat Ied.
Hasyim juga menambahkan bahwa jiwa dan perbuatan seseorang harus dilandasi dengan tauhid, iman, dan takwa.
"Sangat banyak sifat kebinatangan yang terdapat dalam diri manusia, seperti sifat mementingkan diri sendiri, sifat sombong, sifat yang menganggap bahwa hanya golongannya yang selalu benar, serta sifat yang memperlakukan sesamanya atau selain golongannya sebagai mangsa, atau musuh," jelasnya.
BACA JUGA: 167 Gram Sabu Dimusnahkan Polsek Balikpapan Barat, Dilarutkan dan Dibuang ke Kloset
Ceramah yang disampaikan di depan pejabat tinggi negara tersebut, menjadi bahan perbincangan netizen setelah Hasyim diberhentikan dari jabatannya.
Hasyim Bersyukur Dipecat
Dalam konferensi pers di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu, Hasyim menyatakan terima kasih kepada DKPP atas putusan yang telah diambil.
"Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan, saya mengucapkan alhamdulillah dan saya ucapkan terima kasih kepada DKPP yang telah membebaskan saya dari tugas-tugas berat sebagai anggota KPU yang menyelenggarakan Pemilu," ujarnya.