Akmal Malik Ingin Budaya Dayak Lebih Eksis melalui Transformasi Sarana Umum

Selasa 25-06-2024,09:17 WIB
Reporter : Salsa
Editor : Hariadi

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Etnis Dayak atau Borneo is belong Dayak sudah identik dengan Pulau Kalimantan. 

Hal tersebut, diungkapkan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik saat menghadiri Pengukuhan Pengurus Lembaga Perempuan Dayak Nasional (LPDN), di Gedung Olah Bebaya, Senin (24/6/2024) siang.

Etnis Dayak, kata Akmal, berada di urutan keempat populasi penduduk Kalimantan Timur, setelah etnis Jawa, Sulawesi dan Banjar. Jumlahnya sebesar 9 persen lebih dari total populasi penduduk Benua Etam -- nama lain Kaltim.

BACA JUGA: Mengenal Minyak Ambang Bahari, Minyak Urut Warisan Leluhur Dayak Ngaju

“Representasi sudah dapat, tapi kita ingin bagaimana eksistensi etnis Dayak nyata ada,” sebut Akmal.

Menurutnya, salah satu eksistensi yang dapat ditunjukkan etnis Dayak adalah melalui seni budaya, dengan beberapa sarana yang bisa dimanfaatkan untuk eksistensi suku ini.

Akmal menyebut, masyarakat adat Dayak dapat menampilkan seni budaya di kapal yang biasa digunakan untuk wisata susur Sungai Mahakam.

BACA JUGA: DPMPD Kaltim Gelar Rakor Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi Desa dan Kelurahan

“Jika saat ini ada electone, musik lagu dangdut atau koplo. Itu diganti Sappe, juga tarian Dayak,” ucap Akmal, sapaan akrabnya.

Akmal juga mengingatkan bahwa representasi budaya bukan sekedar tarian dan musik. Teknologi dan pengetahuan yang dikembangkan oleh masyarakat Dayak juga layak diadopsi sebagai sarana umum.

Contohnya, kapal-kapal yang digunakan untuk wisata susur sungai, dahulu merupakan alat transportasi bagi warga pedalaman dan masyarakat Dayak di Kutai Barat dan Mahakam Ulu.

BACA JUGA: Kreatifitas Pemain Jadi Sorotan Nova Arianto, Usai Timnas U-16 Kalahkan Filipina 3-0

“Kita ingin etnis Dayak mentransformasi sarana umum untuk menunjukkan eksistensi mereka diberbagai kesempatan,” ujar Akmal.

Akmal juga menyatakan dukungannya terhadap ketersediaan pernak pernik perhiasan khas etnis Dayak, seperti batu manik. 

“Saya akan mengundang pengusaha, agar pembuatan manik dapat dibangun pabriknya di Kaltim. Agar saudara-saudara kita etnis Dayak semakin kreatif dan berdaya membuat pernak pernik mereka,” pungkasnya. 

Kategori :