SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Berinvestasi adalah langkah yang bagus untuk mengembangkan aset di masa depan. Karena itu tidak ada salahnya jika sejak dini kita mulai melek untuk berinvestasi. Pertanyannya adalah, kenapa sih anak-anak muda khususnya Gen Z harus mulai sadar berinvestasi?
Anak muda atau Gen Z sudah seharusnya mempertimbangkan untuk mulai berinvestasi karena alasan-alasan berikut:
1. Bisa Membangun Kekayaan di Masa Depan
Memulai investasi sejak dini memungkinkan kita untuk memanfaatkan kekuatan compounding return, atau kebutuhan untuk masa yang panjang. Dengan waktu yang panjang, investasi kita dapat berkembang secara signifikan.
BACA JUGA:Rute Penerbangan Balikpapan-Kediri Dibuka Mulai 6 Juni
2. Persiapan Pensiun
Tidak salah kok memikirkan langkah untuk persiapan pensiun mulai sekarang. Anak muda yang mulai berinvestasi sejak dini akan memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan masa pensiun mereka. Dengan investasi yang tepat, mereka dapat menciptakan sumber pendapatan yang stabil di masa depan.
3. Inflasi? Siapa takut
Ya, kamu tidak salah dengar. Uang tunai cenderung kehilangan nilainya seiring waktu karena inflasi. Sebagai contoh, uang Rp 20.000 di masa kini, nilainya mungkin akan lebih rendah di tahun-tahun akan datang. Itu semua karena inflasi yang membuat nilai mata uang berubah. Berinvestasi memungkinkan kalian untuk melawan efek inflasi tersebut dan menjaga nilai kekayaan tetap stabil.
BACA JUGA:Kamu Gen Z? Cermati Syarat KPR Agar Bisa Diterima Bank
4. Peluang Menghasilkan Pendapatan Pasif
Investasi seperti saham, obligasi, atau pun properti dapat menghasilkan pendapatan pasif dalam bentuk dividen, bunga atau sewa. Ini memberikan alternatif yang baik untuk menghasilkan cuan selain berharap dari gaji bulanan.
5. Tingkatkan Literasi Keuangan
Dengan mulai berinvestasi, berarti membuka satu langkah untuk memahami konsep-konsep keuangan dan meminimalisasi rendahnya risiko keuangan. Ini adalah pembelajaran yang berharga yang dapat membantu kalian mengelola keuangan dengan lebih baik di masa depan.
6. Mengatasi Ketidakpastian Ekonomi