Bankaltimtara

Dispora Kaltim Sebut Generasi Muda Ideal Dibentuk dari Kolaborasi Semua Pihak

Dispora Kaltim Sebut Generasi Muda Ideal Dibentuk dari Kolaborasi Semua Pihak

Analis Muda Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, Hasbar Mara. (Dok)-Topan Setiawan/nosa-


1 Banner Dispora Kaltim 2025-(Foto/ Istimewa)-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur menilai pembentukan generasi muda tak mungkin hanya menjadi tugas satu pihak. 

Sebab dalam prosesnya memerlukan keseimbangan antara karakter dan keterampilan, tak bisa hanya bertumpu pada satu aspek saja. 

Pemerintah daerah di tingkat kabupaten dan kota sangat krusial dalam menciptakan ekosistem pemuda yang unggul, berakhlak, dan siap bersaing di tengah tantangan zaman.

Penilaian tersebut disampaikan Hasbar Mara, Analis Muda Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, dalam wawancara resminya di Samarinda. Ia menekankan, pembinaan generasi muda harus dilakukan secara holistik, mencakup aspek intelektual, moral, dan spiritual.

"Untuk mengedukasi pemuda agar menjadi sosok yang handal, kita tidak bisa melihat hanya dari satu sisi. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan, mulai dari mental, pemahaman keagamaan, hingga kemampuan berkarya,” ujar Hasbar.

Ia menambahkan, pemuda yang hanya kuat dalam hal teknis tapi minim kesadaran etika atau nilai-nilai moral akan sulit menjadi agen perubahan yang menginspirasi masyarakat. Oleh karena itu, sinergi lintas sektor, termasuk dukungan dari pemerintah daerah dan lembaga pendidikan, sangat diperlukan.

"Kalau kita hanya mementingkan kemampuan berkarya, tapi membiarkan pemahaman keagamaannya, itu tidak seimbang. 

Harus seimbang. Karena sehebat apapun seorang pemuda, tapi kalau dari sisi moral dan keamanannya kurang, maka itu bukan pemuda yang kita harapkan,” jelasnya.

Dispora Kaltim sendiri telah menyiapkan berbagai program pemberdayaan yang terbuka untuk semua kalangan, mulai dari pelajar hingga komunitas di perkotaan dan pedesaan. Namun, Hasbar menegaskan, efektivitas program sangat bergantung pada peran aktif pemangku kepentingan di tingkat lokal.

"Memang tidak mudah untuk menjadikan pemuda yang paripurna. Tapi minimal mereka bisa lebih unggul dibandingkan yang lain, baik dari sisi karakter maupun keterampilannya,” tegas Hasbar.

Ia menggarisbawahi harapan agar pemerintah daerah tidak hanya menjadi penyalur program dari pusat atau provinsi, tetapi juga mampu menginisiasi kegiatan pelatihan mandiri yang menyesuaikan dengan kebutuhan lokal. Ini penting agar pemuda mampu beradaptasi dalam ekosistem sosial dan ekonomi di daerah masing-masing.

"Kita ingin pemuda Kaltim ini bukan hanya sekedar hebat di satu sisi. Mereka juga harus memiliki karakter yang kuat agar mampu menghadapi berbagai tantangan ke depan,” tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait