Dispora Kaltim Dorong Pemuda Perkuat Literasi Digital untuk Pembangunan Daerah
Analis Muda Bidang Pemberdayaan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim), Hasbar Mara.-Topan Setiawan/nosa-

1 Banner Dispora Kaltim 2025-(Foto/ Istimewa)-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Dispora Kaltim mengajak generasi muda untuk tidak hanya aktif bermedia sosial, tetapi juga memanfaatkannya sebagai sarana meningkatkan kapasitas diri dan berkontribusi nyata bagi pembangunan.
Sebab peran pemuda dalam membangun daerah akan semakin besar jika diiringi dengan pemahaman literasi digital yang kuat.
"Harapan kami, pemuda di Kalimantan Timur mulai membuka diri dan mengubah pola pikir menjadi pemuda yang betul-betul bisa menjadi harapan bangsa,” ujar Analis Muda Bidang Pemberdayaan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur, Hasbar Mara, dari ruang kerjanya, Selasa (15/7/2025)
Menurutnya, generasi muda mesti mengubah cara pandang terhadap teknologi, khususnya media sosial, dengan menjadikannya alat strategis untuk pengembangan diri.
Dispora Kaltim telah menyiapkan beragam program yang menyasar berbagai kelompok pemuda, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga komunitas di tingkat desa. Program-program ini tidak hanya fokus pada olahraga dan keterampilan, tetapi juga menumbuhkan semangat inovasi dan kewirausahaan melalui dunia digital.
"Di Dispora, kami sudah membuka peluang seluas-luasnya. Tinggal mereka yang harus menjemput bola. Jangan hanya menunggu atau diam diri. Pemuda harus aktif mencari informasi," tegas Hasbar.
Ia menambahkan, pemanfaatan media sosial secara bijak adalah kunci kesuksesan di tengah ketatnya persaingan global.
Hasbar menyoroti pentingnya menggunakan platform digital bukan sekadar untuk hiburan, melainkan sebagai sarana membangun jejaring dan mengakses peluang yang dapat mengembangkan potensi individu.
“Semua kegiatan yang dibutuhkan oleh pemuda itu sebenarnya bisa didapat dari media sosial. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya untuk kebaikan diri kita,” jelasnya. Hasbar juga prihatin bahwa banyak pemuda saat ini terjebak pada konsumsi konten hiburan semata yang kurang bermanfaat.
Padahal, media sosial bisa menjadi alat promosi usaha, mencari beasiswa, atau mengikuti pelatihan yang relevan.
"Media sosial sering membuat kita terlena dengan hal-hal negatif. Banyak yang bermanfaat hanya untuk hiburan, padahal itu tidak berdampak secara ekonomi atau pengembangan diri," ungkap Hasbar. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
