16 Sekolah di Kukar Masuk Daftar Rujukan Google, Mau Gabung? Ini Syaratnya
Plt Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Kartanegara, Emy Rosana Saleh.-ist--

Banner Diskominfo Kukar 2025 Rev--
KUKAR, NOMORSATUKALTIM – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara terus memperkuat digitalisasi dalam dunia pendidikan dengan menjadikan 16 sekolah sebagai Kandidat Sekolah Rujukan Google (KSRG). Sistem digital ini digunakan untuk mendorong pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar.
Langkah ini merupakan bagian dari transformasi pendidikan yang sejalan dengan visi nasional dan daerah untuk menciptakan generasi yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital yang terus berkembang pesat.
Plt Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Kartanegara, Emy Rosana Saleh, mengungkapkan bahwa jumlah sekolah yang masuk sebagai kandidat KSRG mengalami peningkatan.
“Jumlah sekolah yang menjadi KSRG kini bertambah dua, dari sebelumnya 14 kini menjadi 16 sekolah,” ujar Emy, Jumat 10 Mei 2025.
Daftar sekolah tersebut antara lain SMPN 1, 2, dan 3 Tenggarong, SMPN 10 dan 6 Loa Kulu, serta SMPN 7 Muara Badak. Juga termasuk SMPN 1 Sebulu, SMPN 2 Muara Kaman, SMPN 5 Loa Janan, dan SMPN 2 Sanga Sanga.
Kemudian SMPN 4 Tenggarong Seberang, SMPN 7 Muara Kaman, SMPN 3 Kembang Janggut, SMPN 2 Tabang, SMPN 6 Tenggarong Seberang, serta SDN 005 Sanga Sanga.
Emy menjelaskan bahwa untuk menjadi kandidat sekolah rujukan Google, ada sejumlah syarat teknis yang harus dipenuhi oleh sekolah sebelum bisa mengikuti proses seleksi dan verifikasi.
“Sekolah wajib memiliki perangkat Chromebook, guru harus bersertifikat Google Workspace for Education (GWE) level 1, serta aktif menggunakan tools GWE dalam pembelajaran,” jelasnya.
Selain memenuhi persyaratan teknis, menurut Emy, sekolah juga harus berperan aktif menyebarluaskan praktik baik dan berbagi pengalaman mengenai pemanfaatan teknologi kepada sekolah lain di wilayahnya.
“Jika keempat kriteria ini sudah dipenuhi dan pemanfaatannya dilakukan secara konsisten, maka sekolah dapat mengajukan diri sebagai kandidat KSRG,” terang Emy.
Program ini disebutnya sebagai bagian dari strategi nasional yang juga diimplementasikan di tingkat daerah untuk memastikan dunia pendidikan di Kutai Kartanegara tidak tertinggal dalam hal digitalisasi.
“Anak-anak kita harus belajar sesuai dengan eranya, maka digitalisasi pendidikan ini menjadi hal yang tak bisa ditawar,” tegasnya.
Ia juga berharap bahwa penetapan kandidat KSRG ini dapat menjadi pemicu percepatan pemanfaatan teknologi di lingkungan sekolah, sekaligus membentuk pola pikir yang lebih terbuka terhadap tantangan zaman.
“Program ini bukan hanya soal teknologi, tapi tentang membentuk pola pikir dan kesiapan generasi mendatang untuk menghadapi tantangan digital secara bijak”.
Dengan semakin banyaknya sekolah yang masuk dalam daftar kandidat rujukan Google, Pemkab Kukar berharap ekosistem pendidikan yang berbasis teknologi akan tumbuh lebih kuat dan merata, membawa manfaat nyata bagi pelajar di seluruh penjuru daerah. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
