Doyan Ngopi? Jangan Berlebihan! Ini Batas Aman Harian Menurut Ahli Gizi Agar Tetap Sehat
Ilustrasi ngopi.-Shutterstock-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Kopi menjadi salah satu minuman yang banyak penggemarnya. Bahkan, beberapa pecinta kopi dalam sehari bisa minum kopi lebih dari 1 gelas atau 2 cangkir.
Bagi beberapa orang, kafein dari secangkir kopi di pagi hari menjadi ritual rutin sebagai sumber semangat sepanjang hari, baik saat santai maupun beraktivitas.
Apakah banyak minum kopi dalam sehari berpengaruh terhadap kesehatan? Lantas berapa batas aman kafein yang boleh dikonsumsi setiap harinya?
Dilansir dari laman IPB University, Guru Besar Ilmu Gizi IPB University, Prof Hardinsyah menjelaskan, batas aman konsumsi kafein bagi orang dewasa adalah sekitar 300–400 miligram per hari.
BACA JUGA: Hasil Penelitian: 3 Cangkir Kopi Setiap Hari Tingkatkan Kesehatan Jantung
Angka ini setara dengan 2 hingga 3 gelas kopi, tergantung ukuran gelasnya.
Porf Hardinsyah menjelaskan, kafein merupakan komponen kimia dalam bahan makanan yang memiliki manfaat, tetapi juga perlu dikonsumsi dengan bijak.
Menurutnya, kafein memiliki karakteristik khusus yang dapat meningkatkan tekanan darah, membuat tubuh tetap terjaga, serta bertindak sebagai antioksidan yang membantu menangkal radikal bebas.
"Efeknya bisa berbeda pada setiap individu tergantung sensitivitas tubuh terhadap kafein," jelasnya dalam IPB Podcast yang tayang di kanal YouTube IPB TV.
BACA JUGA: Permintaan Kopi Lokal Berau Meningkat, Namun Produksi Masih Terbatas
Zat di dalam kafein ini juga dikenal dapat meningkatkan konsentrasi, fokus, energi, serta memperbaiki suasana hati.
Namun, di balik manfaatnya, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek samping, seperti peningkatan tekanan darah dan gangguan tidur.
Prof Hardinsyah juga menyoroti dampak kafein terhadap penyerapan zat besi, terutama bagi ibu hamil dan remaja perempuan yang memiliki kebutuhan zat besi tinggi.
“Kalau sebelum hamil sudah terbiasa minum kopi, sebaiknya saat hamil dikurangi. Kafein bisa menurunkan penyerapan zat besi dan meningkatkan risiko anemia,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
