2026 Gelap: APBD Terpangkas, Pemda Mulai Putar Otak Cari Duit
Ilustrasi APBD turun.-freepik-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Sejumlah kepala daerah di Kaltim menyuarakan penolakan pemangkasan dana transfer oleh pemerintah pusat. Namun nasi sudah jadi bubur. Kini, mereka tetap harus mencari cara agar kemampuan fiskal tetap terjaga
APBD Samarinda 2026 terancam turun hingga Rp 1 triliun. Menurut Wali Kota Samarinda, Andi Harun, posisi pemerintah daerah saat ini berada dalam situasi dilematis.
Di satu sisi, pemkot wajib mendukung penuh kebijakan Presiden Prabowo Subianto. Namun di sisi lain, kebijakan penghematan fiskal itu berdampak pada kontraksi pendapatan daerah.
“Perubahan APBN tahun ini sudah mengurangi DBH dan target pendapatan lainnya sekitar Rp150 miliar. Untuk 2026, Samarinda bersama provinsi dan 10 kabupaten/kota di Kaltim diperkirakan mengalami pengurangan lebih dari Rp1 triliun,” ujar Andi Harun usai Rapat Paripurna DPRD Samarinda, Selasa 30 September 2025.
Dengan kondisi tersebut, APBD Kota Samarinda yang semula bisa menembus Rp 5 triliun diperkirakan hanya berada di kisaran Rp 4 triliun pada 2026. Turunnya hampir Rp 1 triliun.
Meski menghadapi keterbatasan fiskal, Andi menegaskan Pemkot Samarinda akan tetap mencari solusi.
Salah satunya melalui komunikasi intensif dengan kementerian terkait.
Fokus utama lobi ke pemerintah pusat adalah pengendalian banjir, yang menjadi prioritas utama pembangunan Kota Samarinda.
Selain mengandalkan dukungan pusat, Pemkot juga melakukan penyesuaian belanja modal.
Strategi ini diperlukan agar anggaran yang tersedia tetap mampu mendanai kebutuhan dasar pemerintahan dan pelayanan publik.
Ia menekankan, kontraksi fiskal ini harus dijadikan tantangan bersama, bukan sekadar bahan kegaduhan politik.
“Kita harus realistis. Dengan keterbatasan fiskal, rencana pembangunan harus disesuaikan. Tapi kami pastikan pelayanan publik tetap berjalan normal,” tegas Andi Harun.
Di Balikpapan kondisinya pun demikian. Pemkot Balikpapan memproyeksikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2026 sebesar Rp3,83 triliun.
Angka ini menurun sekitar Rp430 miliar dibandingkan APBD 2025 yang tercatat Rp4,26 triliun.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

