Pemprov Kaltim Siapkan Rp28 M untuk Bangun Jalan Penghubung Mahulu–Malinau
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud menyatakan bahwa pemerintah provinsi telah menyiapkan anggaran Rp28 miliar untuk membangun jalan permanen di wilayah perbatasan RI-Malaysia yang menghubungkan Mahulu dan Malinau, Kaltara.-(Disway Kaltim/ Chandra)-
Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang, menyambut baik dukungan penuh dari Pemprov Kaltim.
Ia menyebut konektivitas antarwilayah sangat vital bagi kebutuhan dasar masyarakat, terutama di daerah yang selama ini tergantung pada akses ke negara tetangga.
BACA JUGA: Warga Diminta Bersabar, Pengoperasian Jembatan Long Gelawang Mahulu Tunggu Keputusan Pusat
BACA JUGA: Jalan Nasional di Kubar-Mahulu Rawan Longsor, DPRD Kaltim Desak Evaluasi Menyeluruh
“Masyarakat Apau Kayan dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok penting, membelinya di Sarawak Malaysia, yang tentu saja dengan harga sangat mahal, belum lagi ditambah dengan perjalanan yang penuh perjuangan, bahkan mengancam jiwa manusia,” jelas Zainal.
Ia menambahkan, masyarakat tidak memerlukan jalan yang dicor atau diaspal, melainkan cukup jalan tanah yang bisa dilalui kendaraan roda empat.
“Kalau gongnya sudah dipukul oleh Gubernur Kaltim, tinggal kita melaksanakan. Selesai bola-bola,” ucapnya yang disambut aplaus dari peserta pertemuan.
Bupati Malinau, Wempi W Mawa, turut memberikan apresiasi kepada Pemprov Kaltim atas langkah cepat dalam merealisasikan pembangunan ini.
BACA JUGA: Antisipasi Keadaan Darurat, Basarnas Balikpapan akan Bangun Pos Siaga di IKN
Ia menegaskan bahwa dampaknya akan sangat besar, terutama untuk distribusi logistik dan bahan pokok di kawasan perbatasan.
“Oleh karena itu, sangat berharap dukungan Gubernur Kaltim dapat segera merealisasikan jalan yang akan menghubungkan kedua daerah. Sekali lagi, atas nama seluruh masyarakat Apau Kayan, kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi,” ujar Wempi.
Pembangunan jalan Mahulu–Malinau ini diharapkan tidak hanya berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat perbatasan, tetapi juga menjadi simbol sinergi antardaerah dalam memperkuat kedaulatan wilayah serta mengurangi ketergantungan pada negara tetangga, khususnya Malaysia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
