Andi Harun Kesal, Foto Lama Terowongan Longsor Tersebar Luas
Kondisi longsoran di Terowongan Samarinda, Senin 14 Juli 2025.-Rahmat/Disway Kaltim-
Oleh karena itu, tumpukan tanah di sisi Jalan Sultan Alimuddin justru merupakan bagian dari strategi teknis agar tidak memicu longsor susulan.
“Kalau kita cepat bersihkan tumpukannya, justru bisa menimbulkan longsor baru karena struktur bawahnya belum stabil. Itulah pertimbangan teknis kami,” ujar Andi Harun.
Ia juga mengakui bahwa pekerjaan stabilisasi lereng sempat tertunda lantaran penyesuaian anggaran multiyears yang harus dipotong sekitar Rp50 miliar untuk kebutuhan efisiensi.
Akibatnya, pekerjaan penguatan lereng yang seharusnya dimulai pada awal 2025 kembali direvisi.
Setelah kondisi darurat pada Mei yang mengharuskan intervensi lebih cepat.
“Kita konsentrasi menyelesaikan badan terowongannya lebih dulu. Sekarang, stabilisasi lereng sudah dimulai,” lanjutnya.
Andi Harun juga mengecam keras pihak-pihak yang menyebarkan kembali foto longsor tersebut tanpa konteks yang tepat.
Ia menyebut tindakan itu sebagai bentuk penyebaran informasi palsu dan upaya menimbulkan keresahan publik.
Namun ia menegaskan, Pemerintah Kota tetap menjunjung tinggi prinsip salus populi suprema lex esto. Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi.
“Bagi pemerintah, ada atau tidak ada foto itu, prinsip salus populi tetap menjadi pegangan utama. Keselamatan warga adalah yang tertinggi dalam negara,” tegasnya.
Ia mengajak publik untuk tetap kritis namun tetap cinta pada Kota Samarinda.
Andi Harun berharap masyarakat tidak terprovokasi oleh narasi menyesatkan.
Dan percaya bahwa setiap langkah yang dilakukan oleh Pemkot Samarinda dalam pembangunan terowongan dijalankan secara bertanggung jawab, dan berbasis prinsip ilmiah yang kuat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

