Andi Harun Tegaskan Penundaan Sekolah Rakyat Hanya Masalah Teknis
Walikota Andi Harun.-Mayang Sari-Disway Kaltim
Program ini tak hanya menyediakan pendidikan formal, tapi juga asrama, makanan, serta pendampingan sosial yang menyeluruh.
Andi Harun mengakui bahwa pelaksanaan program dengan konsep seperti ini memang membutuhkan persiapan yang matang dan kerja sama lintas sektor.
"Ini bukan sekadar sekolah biasa, tapi sekolah yang memberikan pembinaan sosial. Karena itu, kami di daerah siap mendukung penuh. Apalagi ini program prioritas nasional dari Bapak Presiden," ujarnya.
Samarinda termasuk satu dari 63 daerah di Indonesia yang menjadi lokasi rintisan pelaksanaan Sekolah Rakyat.
BACA JUGA : Kisah Klaster Usaha Tanaman Hias Binaan BRI, Kini Sukses Jadi Mata Pencaharian Warga
Dari jumlah tersebut, 26 daerah dijadwalkan melaksanakan launching serentak pada 14 Juli 2025.
Namun, 37 daerah termasuk Samarinda, Dipastikan mengalami penundaan dengan alasan kesiapan infrastruktur.
Pemkot Samarinda juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Sosial sebagai langkah formal pelaksanaan program.
Selain itu, pemilihan siswa yang akan mengikuti program ini juga sudah dilakukan, termasuk persiapan administratif dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait.
"Siswa yang akan mengikuti program sudah kami persiapkan. Kemarin kami juga mengikuti penandatanganan di Kemensos dan mendapatkan arahan langsung," katanya.
BACA JUGA : Sekda Kutim Bantah Isu Menghilang: “Saya Tugas Luar Daerah, Bukan Menghindar”
Meski demikian, soal teknis pelaksanaan seperti tes kesehatan bagi siswa yang direncanakan tetap berlangsung pada 14 Juli, Andi menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
"Saya kurang tahu detail teknisnya, itu urusan Disdikbud," ujarnya.
Andi Harun optimis terkait kelancaran pelaksanaan Sekolah Rakyat di Kota Tepian, walaupun ada kendala-kendala teknis yang biasa muncul di awal implementasi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
- Share:
