Peluncuran Sekolah Rakyat di Samarinda Mundur, Renovasi dan Fasilitas Belum Rampung
Kepala Disdikbud Kota Samarinda, Asli Nuryadin-Mayang Sari/ Nomorsatukaltim-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Program Sekolah Rakyat yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dipastikan tidak akan dilaksanakan sesuai jadwal semula pada 14 Juli 2025.
Penundaan ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, Asli Nuryadin, yang menyebutkan bahwa proses renovasi serta pengadaan fasilitas di dua lokasi utama belum rampung.
“Jadi betul saja mundur dari 14 Juli ke akhir Juli, sambil merenovasi, merehab yang kecil-kecilan lah bangunan itu supaya bagus ya,” ungkap Asli saat dihubungi, Jumat 11 Juli 2025 malam.
Menurut Asli, pelaksanaan sekolah rakyat di Samarinda masuk dalam kategori rintisan tahap 1B. Sedangkan 26 daerah lain di Indonesia tergolong dalam tahap 1A dan tetap meluncurkan program pada 14 Juli secara serentak.
BACA JUGA: BPMP Kaltim Pinjamkan Ruang Gedung untuk Sekolah Rakyat di Samarinda, Tapi dengan Syarat....
Program Sekolah Rakyat di Samarinda direncanakan akan beroperasi di dua lokasi, yakni Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kaltim dan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kaltim, yang masing-masing akan menampung 100 siswa yang terdiri dari 50 siswa tingkat SMP, dan 50 siswa tingkat SMA.
Namun berdasarkan pantauan di lapangan, kedua lokasi tersebut masih dalam tahap pengerjaan dan belum dilengkapi sarana dasar yang layak untuk kegiatan belajar-mengajar maupun kebutuhan asrama siswa.
"Ruang-ruang belajar, asrama, dan ruang makan sudah ditentukan fungsinya, tapi belum terisi perlengkapan seperti tempat tidur, meja belajar, papan tulis, atau lemari belajar," terang Asli.
Pekerjaan renovasi dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kaltim. Saat ini, perbaikan ringan dan pengecatan masih berlangsung. Sementara, perabot yang dijanjikan oleh pemerintah pusat juga belum tampak di lokasi.
BACA JUGA: Persiapan Sekolah Rakyat di Samarinda: Waktu Mepet, Fasilitas Masih Belum Lengkap
Meski demikian, Asli optimistis semua akan rampung sesuai tenggat. "Karena sedang renovasi, tapi ringan saja. Itu kan teman-teman PU dari PUPR Pusat. Kita optimistis saja, ya," ucapnya.
Samarinda bukan satu-satunya daerah yang mengalami penundaan. Dari total 63 daerah di Indonesia yang dijadwalkan mengikuti peluncuran Sekolah Rakyat, tercatat 37 daerah mengalami keterlambatan, termasuk Samarinda.
Penundaan ini disebabkan oleh masalah serupa, yakni belum siapnya fasilitas pendukung.
Sementara itu, 26 daerah lainnya tetap melaksanakan peluncuran program sesuai jadwal, dengan status tahap 1A yang diklaim lebih siap secara infrastruktur.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

