Karena Tak Paham, Pelaku UMKM Banyak Gagal Ekspor

Karena Tak Paham, Pelaku UMKM Banyak Gagal Ekspor

Heny Purwaningsih

Samarinda, DiswayKaltim.com - Tidak semua pelaku UMKM mengerti cara mengekspor produk hingga luar negeri. Bukannya laku, dagangan justru tidak menarik minat pembeli atau buyer.

Heny Purwaningsih, kabid Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Kaltim menuturkan hal itu. Menurutnya, Disperindagkop sudah melakukan pendampingan kepada 11 pelaku UMKM tahun ini.

Pelaku UMKM Kaltim lebih banyak fokus pada pengembangan produk. Namun, saat mau diekspor ke luar negeri selalu terganjal. "Itu harus dirumuskan, sebelum mulai ekspor harus tahu potensi produknya seperti apa. Misalnya, pengusaha rumput laut harus sudah bisa petakan. Sudah penuhi standar belum, sudah sertifikasi belum produknya itu," jelas Heny.

Selain itu, pengusaha UMKM juga harus petakan jumlah stok barang yang diminta dan disediakan. Jangan sampai pengusaha justru kekurangan stok. "Kalau nanti buyer minta lebih, pengusaha sudah tahu harus cari kemana," ujar Heny.

Profil barang dan jenis usaha juga penting dipublikasikan. Heny melanjutkan, meski produknya bagus dan murah, kalau tidak bisa disajikan melalui profil dan pemasaran yang jelas apalagi menarik, pembeli pasti akan menarik diri.

Sehingga saat terjalin komunikasi antara buyer dan pengusaha, semua hal itu sudah harus tersedia.

Saat ini Disperindagkop telah mendampingi 11 pelaku UMKM agar produknya bisa diekspor ke luar negeri. Produknya pun beragam. Mulai dari sarang walet, lidi dan lain-lain.

“Buyer itu banyak, kesulitan kita, pengusaha ini tidak punya pemahaman. Kalau usaha besar seperti kayu, migas dan batu bara tidak perlu didampingi karena mereka sudah bisa sendiri," tukasnya.

Agar bisa mendapat pendampingan di Disperindagkop, syaratnya cukup ketat. Mulai dari berapa lama berjualan sampai harus tersedia catatan keuangan penjualan dan sebagainya.

Untuk informasi lanjut, Heny menyarankan pelaku UMKM langsung saja datang ke Disperindagkop Kaltim. (boy/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: