11 Pendulang Emas di Yahukimo Dilaporkan Tewas Dibantai KKB

11 Pendulang Emas di Yahukimo Dilaporkan Tewas Dibantai KKB

Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 Brigjen Pol Faizal Ramadhani. -istimewa-

JAYAPURA, NOMORSATUKALTIM - Sebanyak 11 pendulang emas ilegal tewas dibantai KKB di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Menurut laporan, sebagaimana dilansir Beritasatu, para pendulang emas itu tewas dibantai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 Brigjen Pol Faizal Ramadhani membenarkan peristiwa tersebut, namun belum memastikan jumlah korban.

Pasalnya, tim keamanan belum bisa mencapai lokasi. "Lokasi kejadian cukup jauh dan sulit diakses," kata Brigjen Faizal dikutip dari Beritasatu, Rabu (9/4/2025).

BACA JUGA: Tarif Impor AS Ditanggapi Serius Pemimpin Negara ASEAN, Prabowo Sampai Harus Lakukan Kunjungan ke Luar Negeri

BACA JUGA: Presiden Prabowo Tinggalkan Indonesia, Gelar Lawatan ke 5 Negara di Timur Tengah

Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Brupmakot, Distrik Seradala, sekitar 52 kilometer (km) dari ibu kota Kabupaten Yahukimo, Distrik Dekai.

Brigjen Faizal mengungkapkan, bahwa informasi awal diperoleh dari keterangan saksi mata yang berhasil keluar dari area penambangan. "Lokasi tepatnya masih kami pastikan," ujarnya.

Diketahui, kabar ini bermula dari viralnya unggahan di media sosial yang menyebut 11 pendulang emas tewas dibantai.

Bahkan, KKB melalui pernyataan resmi jubir mereka, Sebby Sambom yang dirilis mengeklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.

BACA JUGA: Aktivitas Tambang Diduga Ilegal di Kawasan Riset Unmul Diperiksa, ESDM Kaltim Desak Langkah Hukum

BACA JUGA: Denpomal Banjarmasin Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Jurnalis, Tak Ada Adegan Rudapaksa

Kelompok itu menyebut, bahwa para korban adalah aparat TNI/Polri yang menyamar sebagai pendulang emas tradisional.

"Mereka (korban) adalah aparat yang menyamar sebagai pendulang. Kami bertanggung jawab atas penindakan ini," bunyi rilis KKB.

Situasi di lokasi saat ini dilaporkan masih mencekam. Aparat gabungan belum bisa menjangkau TKP karena kondisi geografis yang ekstrem serta potensi gangguan lanjutan dari KKB.

Satgas Damai Cartenz menyatakan akan terus berupaya untuk mendekati lokasi demi melakukan evakuasi dan investigasi kasus 11 pendulang emas ilegal tewas dibantai KKB tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: