Bankaltimtara

Gereja GPPS Hosana Gemuhan Asa Dibobol Maling, Gitar Listrik dan Salon Aktif Raib

Gereja GPPS Hosana Gemuhan Asa Dibobol Maling, Gitar Listrik dan Salon Aktif Raib

Pintu samping Gereja GPPS Hosana Gemuhan Asa tampak rusak pada bagian gembok.-(Disway Kaltim/Eventus)-

KUTAI BARAT, NOMORSATUKALTIM Aksi pencurian kini semakin meresahkan masyarakat, bahkan rumah ibadah pun tak luput dari sasaran.

Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) GPPS Hosana yang berada di Gemuhan Asa, Kecamatan Barong Tongkok, Kutai Barat, dibobol maling.

Sejumlah peralatan penting untuk pelayanan gereja dilaporkan raib.

Kejadian ini pertama kali diketahui pada kamis sore (24/4/2025), saat sejumlah jemaat datang ke gereja dan mendapati kondisi ruangan telah berantakan.

Menurut keterangan Mega Mandasari, salah satu jemaat aktif, pihak gereja kehilangan satu unit gitar listrik berwarna abu-abu dan satu set salon aktif ( sound system ).

BACA JUGA :  Warga Terdampak Banjir Akhirnya Menerima Bantuan dari Dinsos Kubar

"Kami benar-benar kaget, karena hari Minggu kemarin alat-alat masih lengkap. Tiba-tiba pas dicek sore ini sudah nggak ada. Kayaknya pelaku masuk diam-diam dan tahu bertahan keadaan gereja," ujar Mega kepada Nomorsatukaltim , Jumat (25/4/2025).

Mega menambahkan, awalnya tidak terlihat tanda-tanda mencurigakan, namun setelah diperiksa lebih teliti, rupanya pintu samping mengalami kerusakan pada bagian gembok yang tampaknya telah dicungkil. 

Hal ini memperkuat dugaan bahwa pelaku masuk dengan cara paksa melalui pintu tersebut.

"Kami baru sadar setelah melihat dari dekat, ternyata gembok pintu dicongkel. Jadi memang pelaku masuk paksa. Ini sangat menyakitkan, karena ini tempat ibadah," katanya.

BACA JUGA :  Dukung Tumbuh Kembang Anak, Obat Cacing Dibagikan ke ratusan Murid SD di Barong Tongkok

Peristiwa ini sontak mengundang banyak pihak, terutama warga sekitar yang selama ini menganggap gereja sebagai tempat yang aman dan sakral.

Beberapa warga bahkan menyanyangkan tindakan pelaku yang tidak menghargai tempat ibadah.

"Gereja Sampai pun dibobol, ngeri sekarang maling sudah tidak dilihat tempat lagi. Ini benar-benar keterlaluan. Harusnya aparat lebih sigap dengan kasus-kasus seperti ini," ujar Yanto, salah satu warga RT setempat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: