Peneliti Membuktikan! Tradisi Memaafkan saat Lebaran Berdampak Positif terhadap Kesehatan Mental

Penelitian membuktikan bahwa tradisi saling memaafkan saat lebaran dapat meningkatkan kesehatan mental.-(Ilustrasi/ Freepik)-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Momen Lebaran identik dengan tradisi saling memaafkan, sebuah nilai luhur yang sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat.
Namun, lebih dari sekadar adat, penelitian menunjukkan bahwa memaafkan kesalahan orang lain memiliki dampak positif bagi kesehatan mental.
Sebuah studi dari University of St. Andrews di Skotlandia menemukan bahwa seseorang lebih mudah melupakan peristiwa yang menyakitkan jika mereka telah memaafkan pelakunya.
Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Psychological Science, yang diterbitkan oleh Association for Psychological Science.
BACA JUGA: Tak Perlu Baper! Ini Cara Elegan Menjawab Pertanyaan Sensitif 'Kapan Nikah' saat Lebaran
BACA JUGA: Ayah, Bunda, Ingin Anak Sukses jangan Ucapkan Kata-Kata Terlarang Ini
"Sudah diketahui dengan baik bahwa belajar memaafkan orang lain dapat memberikan manfaat positif bagi kesehatan fisik dan mental seseorang," ujar Saima Noreen, peneliti utama dalam studi tersebut.
Menurutnya, kemampuan untuk melupakan kenangan yang menyakitkan dapat menjadi strategi koping yang efektif yang memungkinkan seseorang untuk melanjutkan hidupnya.
Dari perspektif ilmu kognitif, mengatasi emosi negatif yang kuat terhadap seseorang yang telah menyakiti kita dan menekan keinginan untuk membalas dendam merupakan proses penting dalam memaafkan.
Studi ini menunjukkan bahwa mekanisme kognitif yang berperan dalam pengendalian diri juga mempengaruhi kemampuan kita untuk melupakan hal-hal yang tidak menyenangkan.
BACA JUGA: Mudik Aman dan Nyaman, Ini Tips dari Kasatlantas Polresta Samarinda
Dalam penelitian yang dilakukan bersama Malcolm MacLeod dan Raynette Bierman, peserta diminta membaca 40 skenario yang menggambarkan berbagai kesalahan, seperti perselingkuhan, fitnah, dan pencurian.
Mereka kemudian menilai setiap skenario dan menentukan apakah mereka akan memaafkan tindakan tersebut jika terjadi pada mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: