Dapur Umum Gunung Lingai Siapkan 5.000 Porsi untuk Korban Banjir

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mengunjungi dapur umum Gunung Lingai.-Dinsos Samarinda-nomorsatukaltim.disway.id
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Dapur umum Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda, menyiapkan 5.000 porsi makanan setiap hari kepada warga terdampak banjir.
Jumlah itu mengalami peningkatan dari hari-hari sebelumnya, yang berkisar antara 2.000 porsi sampai 3.000 porsi.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur, Achmad Rasyidi, mengatakan, peningkatan porsi dapur umum menyesuaikan jumlah warga yang mendapat bantuan.
Menurut Rasyidi, jumlah makanan yang disiapkan pada hari kedua operasional dapur umum mengalami peningkatan signifikan.
"Pada hari pertama, dapur umum menyiapkan 3.000 porsi makanan atau 1.500 porsi setiap kali menyiapkan untuk dua kali makan sehari. Sementara itu, pada hari kedua, jumlahnya meningkat menjadi 5.000 porsi atau 2.500 porsi per setiap kali penyiapan," kata Rasyidi lagi.
BACA JUGA: 27 Rumah Terdampak Pelebaran Jalan Kusuma Bangsa, Pemkab Paser Siapkan 'Ganti Untung' Rp8 Miliar
Rasyidi menambahkan, operasional dapur umum akan dilaksanakan selama tiga hari, atau sesuai dengan status tanggap darurat banjir di Kota Samarinda yang telah ditetapkan Wali Kota Andi Harun.
Dalam kunjungannya ke dapur umum Kelurahan Gunung Lingai, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan permintaan maaf kepada warga yang terdampak dan menegaskan komitmen pemerintah untuk terus berupaya mengatasi permasalahan banjir di Samarinda.
“Saya memahami kesulitan yang dialami masyarakat akibat banjir ini. Kami akan terus mencari solusi terbaik agar kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang,” ujarn Andi Harun dalam pernyataan resmi, Kamis, 30 Januari 2025.
Saat meninjau kawasan Jalan A. Yani, D.I. Panjaitan, dan PM Noor, ia menjelaskan bahwa limpasan air dari Sungai Karangmumus menjadi faktor utama penyebab banjir. Meski demikian, ia menekankan bahwa upaya pengendalian banjir yang dilakukan pemerintah telah membuahkan hasil.
Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kota telah berhasil mengurangi luas genangan banjir dari 482 hektare pada 2022 menjadi 314 hektare di awal 2025. “Namun, curah hujan yang tinggi tahun ini menyebabkan banjir yang cukup besar,” jelasnya.
BACA JUGA: 4 Hari Dikepung Banjir, Pemkot Samarinda Bentuk Tim Terpadu
Wali Kota juga mengungkapkan kendala dalam upaya penanganan banjir, salah satunya terkait aspek kepemilikan lahan.
“Terdapat beberapa area bersertifikat yang berada di atas aliran sungai. Hal ini perlu dikaji lebih lanjut bersama BPN agar tidak menghambat proses normalisasi,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: