Kehidupan Pribadi Patrick Kluivert Disoal, usai Santer Kabar Gantikan Shin Tae-yong
Kehidupan Patrick Kluivert jadi sorotan usai dikabarkan bakal jadi pengganti Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.-(Foto/ Istimewa)-
Berdasarkan laporan persidangan, Kluivert tidak dalam keadaan mabuk.
Namun, ia tetap dijatuhi hukuman 240 jam pelayanan masyarakat dan dilarang berkendara selama 18 bulan.
BACA JUGA: Motor Listrik untuk Kendaraan Dinas Mulai Mengaspal di Paser
BACA JUGA: ASN Mengabdi 10-30 Tahun dapat Penghargaan SLKS, Akmal Pesan Jangan Berpuas Diri
Insiden ini kembali diungkit-ungkit, di tengah kabar kepindahannya ke Indonesia.
Banyak netizen yang mempertanyakan apakah figur dengan masa lalu kontroversial seperti ini layak menjadi pelatih tim nasional yang mengemban harapan besar masyarakat Tanah Air.
Selain itu, laporan pada 2017 dari surat kabar Belanda De Volkskrant menyebutkan bahwa Kluivert pernah terlilit utang judi sebesar 1 juta euro (sekitar Rp16,8 miliar) kepada kelompok kriminal.
Utang tersebut dilaporkan terjadi saat ia melatih tim cadangan FC Twente pada 2011–2012.
BACA JUGA: Paman di Paser Coba Rudapaksa Keponakan Sendiri
BACA JUGA: Asyik, Januari-Februari Tarif listrik Rumah Tangga Dapat Diskon 50 Persen
Meski pengacara Kluivert menegaskan bahwa ia adalah korban, skandal ini tetap menjadi noda dalam reputasinya.
Karir Kepelatihan
Sebagian penggemar sepak bola Indonesia menyambut baik nama besar seperti Patrick Kluivert sebagai pengganti Shin Tae-yong.
Namun, kritik tajam juga tak kalah santer. Terutama terkait dengan rekam jejaknya sebagai pelatih.
Setelah pensiun sebagai pemain, Kluivert memang pernah menjabat sebagai asisten pelatih Timnas Belanda dan Kamerun, pelatih kepala di Curaçao, hingga direktur sepak bola Paris Saint-Germain.
BACA JUGA: Program Paser Berbuah Komoditas Lengkeng Hasilkan 1,219 Ton saat Panen Perdana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: