Berencana Kembalikan Ujian Nasional, Mendikdasmen Soroti Fenomena 'Sedekah Nilai'

Berencana Kembalikan Ujian Nasional, Mendikdasmen Soroti Fenomena 'Sedekah Nilai'

Menteri Pendidikan, Abdul Mu'ti berencana mengembalikan ujian nasional untuk menjaga obyektivitas penilaian kualitas pendidikan Indonesia.-(Foto/ Disway.id)-

Mu'ti memastikan bahwa pemerintah telah mempelajari berbagai pengalaman sejarah terkait evaluasi pendidikan di Indonesia. 

Ia menjanjikan sistem evaluasi baru yang berbeda dari sebelumnya.

BACA JUGA: Targetkan Nol Anak Tidak Sekolah, Disdik Berau Gandeng PKBM

BACA JUGA: Pemkab Kukar Menggelar MTQ antar Sekolah Tahun Depan, Ayo Siapkan Diri Mulai Sekarang!

"Pada akhirnya kami akan memiliki sistem evaluasi baru yang dia akan berbeda dengan sebelumnya," ungkapnya. 

Namun, ia belum bersedia mengungkap detail format baru UN tersebut. 

"Tahun 2025/2026 itu kita akan selenggarakan ujian. Namanya apa dan bentuknya bagaimana, tunggu sampai itu diumumkan," tambahnya.

Perjalanan Panjang Evaluasi Pendidikan

Mu'ti juga menjelaskan sejarah panjang sistem evaluasi hasil belajar di Indonesia, yang telah mengalami banyak perubahan sejak 1950. 

BACA JUGA: Libur Tahun Baru, Aktivitas Terminal Tipe A Samarinda Seberang Meningkat, Sehari 10 Bus

BACA JUGA: Ekonom Unmul Sebut Gen Z Cipatakan Peluang Besar Kembangkan UMKM di Kaltim

Mulai dari Ujian Penghabisan, Ujian Negara, hingga Ujian Sekolah, yang semuanya menjadi penentu kelulusan pada zamannya.

Kemudian, sistem tersebut berganti menjadi Evaluasi Belajar Tahap Akhir (Ebta) dan Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (Ebtanas), yang meskipun tidak menentukan kelulusan, nilai Ebtanas Murni (NEM) digunakan sebagai kriteria seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya.

"Dulu Ujian Nasional itu menjadi penentu kelulusan dan kemudian dievaluasi lagi sehingga tidak menjadi penentu kelulusan," katanya.

Saat ini, kelulusan siswa ditentukan oleh Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) yang diselenggarakan oleh masing-masing sekolah.

BACA JUGA: Edi Damansyah Wacanakan Integrasi dan Subsidi Makan Bergizi Gratis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: