Mendikdasmen Abdul Mu’ti Usung Konsep Deep Learning, Apa Bedanya dengan Kurikulum Merdeka?

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Usung Konsep Deep Learning, Apa Bedanya dengan Kurikulum Merdeka?

Mendikdasmen, Abdul Mu'ti mengusung istilah deep learning sebagai arah baru pendidikan Indonesia.-(Foto/ Antara)-

JAKARTA, NOMORSATUKALTIM - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengusung istilah "deep learning" sebagai arah kebijakan pendidikan Indonesia di masa mendatang. 

Abdul Mu’ti menegaskan bahwa deep learning bukanlah kurikulum baru. 

Melainkan metode pembelajaran yang berbeda dari Kurikulum Merdeka yang diterapkan oleh pendahulunya, Nadiem Makarim.

“Kita bocori ya, jadi arah pembelajaran ke depan itu mau saya arahkan ke arah yang namanya deep learning,” ungkap Mu’ti dalam tayangan YouTube Sahabat Pembelajar, dikutip Minggu, 10 November 2024. 

BACA JUGA: BI Dorong Perekonomian Inklusif dan Berkelanjutan di Kaltim

BACA JUGA: DPRD Kutai Timur Minta Pemkab Segera Penuhi Infrastruktur Dasar di Wilayah Terpencil

Konsep deep learning ini dikatakan Mu’ti sebagai pendekatan yang sudah lama diperkenalkannya ketika menempuh studi di Australia sekitar 20 tahun yang lalu.

Apa Itu Deep Learning?

Menurut Abdul Mu’ti, konsep deep learning mencakup 3 pilar utama, yaitu mindful learning, joyful learning, dan meaningful learning. 

Ia menjelaskan bahwa tujuan utama pendekatan ini adalah untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih mendalam, di mana siswa tidak hanya menghafal materi.

Namun siswa juga memahami dan merasakan relevansi dari apa yang mereka pelajari. 

BACA JUGA: Terima Kujungan PWI Kukar, Junaidi Berharap Wartawan Tetap Konsisten sebagai Kontrol Sosial

BACA JUGA: Pj Gubernur Kaltim Apresiasi Upaya PT Berau Coal Kembangkan UMKM Lokal

“Deep learning itu bukan kurikulum. Deep learning itu pendekatan belajar,” tegas Mu’ti saat ditemui di Kantor Badan Bahasa, Jakarta, pada Jumat, 8 November 2024.

Pendekatan ini, lanjut Mu’ti, bertujuan untuk mendorong siswa agar lebih terlibat dalam proses pembelajaran dan memperoleh pemahaman yang bermakna. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: