Tips Bijak Berbelanja di Akhir Tahun Menurut Pandangan Ulama Al-Kinani

Tips Bijak Berbelanja di Akhir Tahun Menurut Pandangan Ulama Al-Kinani

ilustrasi berbelanja akhir tahun. --

Tips Berbelanja Ideal Menurut Yahya al-Kinani Yahya al-Kinani.
Dalam karyanya Ahkamus Suq halaman 265, menjelaskan empat tips penting untuk menjaga pengelolaan uang agar aktivitas belanja tidak menjadi jebakan bagi kehidupan finansial. Berikut beberapa tipsnya:

BACA JUGA:Majelis Ulama Indonesia Dilibatkan dalam Penanganan Inflasi di Kalimantan Timur

1. Utamakan Belanja untuk Kebutuhan dan Hindari Pemborosan
Al-Kinani menekankan bahwa belanja sebaiknya difokuskan pada kebutuhan, bukan sekadar keinginan yang berujung pada pemborosan. Selain itu, ia juga menganjurkan untuk mendahulukan produk Muslim, terutama yang tidak bertentangan dengan syariat, seperti menjauhi barang haram, termasuk alkohol (hlm. 267).

2. Minimaliasi Kunjungan ke Pasar atau Marketplace
Menurut al-Kinani, pergi ke pasar atau mengecek marketplace hanya dilakukan jika benar-benar ada kebutuhan. Sering berkunjung tanpa tujuan jelas dapat menumbuhkan kecintaan berlebihan pada dunia dan membuat seseorang tergoda untuk membeli hal yang tidak perlu.

Hal ini juga berlaku untuk aplikasi marketplace online di masa kita sekarang (hlm 269). Mengenai hal ini, Rasulullah SAW bersabda:

"Negeri yang paling dicintai oleh Allah adalah masjid-masjidnya, dan negeri yang paling dibenci oleh Allah adalah pasar-pasarnya." (HR. Muslim)

BACA JUGA:Bacaan Salawat Agar Terhindar Dari Kehidupan Fakir dan Sempit Rezeki

3. Toleransi dalam Jual Beli
Sikap toleransi sangat penting dalam transaksi jual beli. Baik penjual maupun pembeli diharapkan saling memudahkan dalam bertransaksi untuk menjaga hubungan yang baik. Penjual tidak boleh serakah, dan pembeli harus bijak sesuai kemampuan finansialnya (hlm. 413). Mengenai kebijaksanaan penjual maupun pembeli, Rasulullah SAW bersabda:

"Semoga Allah merahmati orang yang murah hati dalam menjual, membeli, dan meminjam." (HR. Bukhari)

4. Hindari Berutang untuk Gaya Hidup
Fokus pada Kebutuhan Hutang sebaiknya diambil hanya untuk kebutuhan, bukan untuk memenuhi gaya hidup.

Di era teknologi dan maraknya e-commerce, tekanan sosial sering mendorong masyarakat untuk berhutang demi gaya hidup mewah. Al-Kinani mengingatkan agar hutang digunakan secara produktif dan tidak konsumtif (hlm. 271).

Rasulullah SAW pernah memperingatkan sikap negatif yang berpotensi dilakukan oleh orang yang terlilit utang, yaitu berbohong dan mengelak, bahkan mengingkari janji akan tenggat waktu pembayaran. Beliau bersabda:

BACA JUGA:Baca Doa Ini Setiap Jumat Kata Ustaz Adi Hidayat dan Rasakan Hasilnya
"Ketika seseorang terlilit hutang, ia akan berbohong dan mengingkari janji." (HR. Bukhari)

Tips yang diajarkan oleh Yahya al-Kinani ini relevan dalam menghadapi godaan belanja, khususnya di akhir tahun.

Di era sekarang, masyarakat diharapkan lebih bijak dalam menggunakan fitur seperti paylater, pinjaman online, atau kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: