Tetapkan Pemilu Lebih Awal, Presiden Jerman Bubarkan Parlemen, Bisakah Pemerintahan Berjalan?

 Tetapkan Pemilu Lebih Awal, Presiden Jerman Bubarkan Parlemen, Bisakah Pemerintahan Berjalan?

Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier.--

NOMORSATUKALTIM - Presiden Federal Frank-Walter Steinmeier membubarkan parlemen Jerman Bundestag dan menetapkan tanggal 23 Februari sebagai tanggal pemilihan umum dini.

Menurut Steinmer, pembubaran parlemen merupakan keputusan yang tepat di situasi sulit Jerman saat ini. Baginya, pemerintahan yang baik dan efektif membutuhkan keberadaan parlemen yang bisa diandalkan.

"Itulah mengapa saya yakin pemilu baru adalah jalan yang benar demi kebaikan negara kita," kata Steinmeier menjelaskan keputusannya pada hari Jumat (27/12/2024).

Frank-Walter Steinmeier mengatakan, pembubaran Bundestag sebelum akhir periode legislatif dan pelaksanaan pemilu dini adalah "kasus luar biasa di negara kita”.

BACA JUGA:Kepala WHO Nyaris Tewas oleh Serangan Udara Israel ke Yaman, Awak Pesawat Terluka

BACA JUGA:Ngeri! Rekaman Detik-detik Suasana Kabin Pesawat Azerbaijan Airlines Sebelum Jatuh Beredar

"Pemerintahan Kanselir Olaf Scholz (SPD) saat ini tidak lagi memiliki mayoritas di Bundestag - hal ini ditunjukkan dengan kekalahan mosi percaya yang diajukan Kanselir Scholz pada 16 Desember," kata Steinmeier.

Dalam diskusinya dengan fraksi-fraksi parlemen dan para pemimpin fraksi, dia "tidak melihat adanya mayoritas” untuk "pemerintahan yang memiliki komposisi berbeda.”

Prasyarat untuk pembubaran parlemen oleh presiden adalah kekalahan Kanselir dalam mosi percaya di Bundestag.

Dalam kasus seperti ini, Pasal 68 Undang-Undang Dasar memberikan hak kepada Presiden Federal untuk membubarkan Bundestag dan mengadakan pemilihan umum baru.

Kanselir Olaf Scholz telah meminta Steinmeier untuk mengambil pendekatan itu. Tanggal pemilihan 23 Februari 2025 telah disepakati sebelumnya.

BACA JUGA:Apa Itu Dinga-Dinga? Penyakit Misterius di Uganda yang Membuat Penderitanya Bergetar Seperti Menari

Dalam pidato singkatnya di Istana Bellevue, Steinmeier menegaskan, pembubaran Bundestag bukan berarti parlemen tidak mampu lagi mengambil keputusan.

"Demokrasi kita berfungsi bahkan di masa transisi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: