Balikpapan Darurat Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, UPTD PPA Catat 208 Kasus Terjadi Sejak Januari 2024

Balikpapan Darurat Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, UPTD PPA Catat 208 Kasus Terjadi Sejak Januari 2024

Kepala UPTD PPA Balikpapan, Esti Santi Pratiwi (kanan) dan Psikolog Patria Rahmawati (kiri), saat memberikan paparan dalam diskusi publik AJI, Selasa (10/12/2024). (Disway/ Chandra)--

Sedangkan dari sisi korban, Patria menyoroti pentingnya penanganan psikologis untuk mengatasi trauma yang dialami korban, terlebih jika korbannya rata-rata masih dibawah umur.

"Korban-korban yang tidak mendapatkan treatment psikologis untuk mengatasi traumatik yang dihadapi itu efeknya panjang, bisa depresi, anxiety, dan stres yang berkepanjangan," katanya.

Patria menambahkan bahwa stigma sosial yang menganggap pelecehan seksual sebagai aib membuat korban semakin merasa tertekan dan bahkan menyakiti diri sendiri.

BACA JUGA : 5 Relawan Damkar Samarinda Alami Kecelakaan Tragis saat Menuju Lokasi Kebakaran, 3 Tewas

Berdasarkan pengalaman menangani berbagai kasus, Patria menemukan bahwa dorongan pelaku bervariasi, mulai dari khilaf hingga kebutuhan biologis yang tidak tersalurkan dengan baik.

"Ada beberapa kasus yang saya tangani, dorongan pelaku adalah khilaf, proses bercandaan yang melewati batas etika, atau kebutuhan biologis yang tidak tersalurkan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: