Proyek Drainase Balikpapan Baru Capai 92 Persen, Fokus Revitalisasi Bendungan Pengendali

Proyek Drainase Balikpapan Baru Capai 92 Persen, Fokus Revitalisasi Bendungan Pengendali

Salah satu proyek bendali yang tengah diselesaikan oleh Dinas PU di kawasan Balikpapan Baru. -Disway/ Chandra-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) melaporkan bahwa proyek peningkatan drainase sekunder di kawasan Balikpapan Baru, Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur, telah mencapai 92 persen penyelesaian.

Informasi ini disampaikan oleh Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) dan Drainase DPU Balikpapan, Jen Supriyanto, pada Kamis (28/11/2024).

“Progresnya sudah mencapai 92 persen. Artinya, hanya tinggal 8 persen pekerjaan yang tersisa, seperti perapian dan penyelesaian beberapa bagian terakhir,” ungkap Jen saat ditemui di Balikpapan.

Salah satu fokus utama proyek ini adalah revitalisasi Bendungan Pengendali (Bendali) di Gang Kantil, Jalan MT Haryono, yang merupakan bagian penting dari upaya mengatasi masalah banjir di Balikpapan Selatan.

BACA JUGA: Satpol PP Bersama Wali Kota Lakukan Monitoring Kesiapan Pelaksanaan Pilkada 2024, Tinjau TPS di Balikpapan

“Bendali itu kami lakukan revitalisasi,” jelasnya.

Menurut Jen, revitalisasi ini melibatkan tiga Bendali yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan air sementara (longstored) sebelum mengalir menuju Gang Kantil.

Ia juga menekankan pentingnya memastikan keberadaan pintu air dan fasilitas pendukung lainnya untuk mengoptimalkan fungsi drainase.

“Kapasitas tampung saluran yang diperbarui akan lebih besar, dan desainnya dibuat lebih estetik,” kata Jen.

BACA JUGA: Satpol PP Balikpapan Kerahkan Ratusan Personel Untuk Tertibkan Alat Peraga Kampanye

Ia menambahkan bahwa sistem ini diharapkan mampu mengelola air hujan lebih efektif, terutama karena kawasan ini mencakup wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal.

Selama pengerjaan proyek, pihaknya sempat memberlakukan sistem buka-tutup jalan untuk penambahan ukuran saluran.

Namun, Jen memastikan bahwa pekerjaan ini telah selesai pada Jumat malam lalu, dan jalur tersebut kini sudah dapat dilalui kembali.

“Proyek ini kami harapkan selesai di akhir tahun ini. Jika rampung, sistem drainase di Balikpapan Baru akan lebih optimal, mengurangi genangan air, dan memperbaiki kualitas infrastruktur drainase di kawasan tersebut,” tutup Jen.

BACA JUGA: Pilkada 2024: Rahmad-Bagus Dominasi Perolehan Suara di TPS Khusus Lapas Kelas II A Balikpapan

Sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan telah berkomitmen mengatasi permasalahan banjir yang kerap melanda kota.

Kepala DPU Kota Balikpapan, Rita, membeberkan capaian kinerja dinas yang dipimpinnya dalam periode 2021-2024.

Berdasarkan data dari Masterplan Pengendalian Banjir, Kota Balikpapan memiliki delapan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang menjadi fokus pengelolaan dan perbaikan oleh DPU.

Pada awal penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026, jumlah titik banjir di Balikpapan tercatat mencapai 81 titik. Sejak 2021, kata Rita, DPU telah berupaya keras menekan angka titik banjir ini.

BACA JUGA: DP3 Balikpapan Terus Galakkan Program Gerakan Pasar Murah Untuk Jaga Stabilitas Distribusi Pangan

Menurut catatan DPU, Pada tahun 2021, titik banjir berhasil ditekan menjadi 79 titik. Kemudian, pada tahun 2022, berkurang lagi menjadi 60 titik, dan hingga tahun 2023 tersisa 51 titik.

“Target kami pada tahun 2024 adalah menurunkan titik banjir hingga hanya tersisa 19 titik," ucap Rita dalam keterangan tertulis.

Dalam upaya merealisasikan target tersebut, DPU Balikpapan melakukan berbagai proyek pengendalian banjir. Pada tahun 2021, DPU telah membangun saluran tersier di Kampung Timur sepanjang 600 meter.

Kemudian, pada tahun 2023, dilakukan peningkatan gorong-gorong di Puspoyudo sepanjang 375 meter dan pembangunan gorong-gorong di Manuntung sepanjang 385 meter.

BACA JUGA: Dishub Balikpapan Lakukan Sosialisasi Sistem Manajemen Keselamatan Angkutan Barang

"Tidak hanya itu, satu unit rumah pompa primer juga dibangun di kawasan Ampal sebagai bagian dari penanganan banjir," ujar Rita. (ADV)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: