Restorasi Lahan Gambut di Perkebunan Kelapa Sawit Bisa Turunkan Emisi

 Restorasi Lahan Gambut di Perkebunan Kelapa Sawit Bisa Turunkan Emisi

Perkebunan sawit di lahan gambut, Kalimantan Barat. - Doc YKAN-

FREL sendiri adalah tingkat rujukan yang menunjukkan kinerja dari Penurunan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan plus (REDD+).

Berangkat dari pengalaman tersebut, maka lahirlah penelitian ini yang bertujuan untuk menghitung secara akurat penurunan emisi atas upaya tersebut.

“Karena itu kami melakukan penelitian ini untuk menghitung secara akurat penurunan emisi dari kegiatan pembasahan kembali lahan gambut yang terdegradasi,” kata Wahyu Catur dalam kesempatan terpisah.

Adapun penelitian dalam riset tersebut dilakukan di tiga area berbeda, yaitu perkebunan kelapa sawit yang telah dikeringkan, perkebunan kelapa sawit yang telah dibasahi kembali, dan hutan yang tumbuh kembali setelah mengalami kerusakan atau hutan sekunder.

Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

“Penelitian kami menemukan upaya rewetting melalui pembangunan sekat kanal dapat mengurangi laju dekomposisi gambut sebesar 34 persen dibandingkan dengan gambut yang tidak dibasahi,” ujar Wahyu.

BACA JUGA:Disbun Kaltim Peringatkan Petani: Waspadai Bibit Sawit Palsu!

Ia menambahkan, rewetting di perkebunan kelapa sawit tidak meningkatkan emisi gas metana. Menurut Wahyu, penelitian ini juga menjadi angin segar bagi Indonesia yang berupaya mencapai target penurunan emisi. Terutama dari upaya solusi iklim alami.

“Solusi iklim alam adalah serangkaian upaya mitigasi berbasis sumber daya alam yang mencakup perlindungan hutan dan lahan basah, perbaikan pengelolaan hutan, serta restorasi ekosistem hutan, gambut, dan mangrove,” jelasnya.

Para peneliti juga mengestimasi, bahwa kontribusi penurunan emisi bisa mencapai 13 persen dari total potensi mitigasi solusi iklim alami.

“Memang lahan gambut yang masih utuh jauh lebih membawa climate benefit dibandingkan dengan restorasi gambut yang telah terdegradasi. Tapi upaya rewetting ini sudah terbukti bermanfaat. Sehingga diharapkan bisa berkontribusi untuk mencapai target pengurangan emisi nasional,” tutupnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: