Gagal 'Move On' dari Trauma Masa Kecil? Begini Cara Deteksi sekaligus Mengatasinya
Trauma di masa anak-anak dapat mempengaruhi kondisi mental seseorang hingga dewasa.-(Ilustrasi/Nomorsatukaltim)-NOMORSATUKALTIM
Akibatnya, seseorang mungkin merasa sulit untuk terbuka dan rentan dalam hubungan.
2. Ketakutan Akan Penolakan atau Ditinggalkan
Ketakutan akan ditinggalkan sering kali muncul dari kurangnya dukungan emosional saat masa kecil. Anak-anak yang tidak mendapatkan rasa aman dari orang-orang terdekat mereka bisa tumbuh menjadi orang dewasa yang memiliki kecenderungan untuk menghindar atau, sebaliknya, terlalu bergantung pada pasangan mereka.
Ini menyebabkan pola hubungan yang tidak sehat, seperti terlalu lekat atau sebaliknya, terlalu menjaga jarak.
BACA JUGA: Rudapaksa Anak di Bawah Umur, Sekuriti di Balikpapan Terancam Bui 15 Tahun
BACA JUGA: Dokter Diduga Lecehkan Pasien di Balikpapan, Polisi Belum Tetapkan Status Tersangka
3. Kesulitan dalam Menetapkan Batasan
Trauma masa kecil juga bisa membuat seseorang kesulitan menetapkan batasan dalam hubungan. Anak-anak yang sering diabaikan ketika mengatakan "tidak" atau dipaksa melakukan sesuatu tanpa keinginan mereka, mungkin tumbuh menjadi orang dewasa yang tidak mampu menolak atau terlalu sering memuaskan keinginan orang lain.
Ini dapat memicu perilaku "people pleasing" atau, sebaliknya, sikap terlalu menutup diri dari interaksi sosial.
4. Mati Rasa Emosional
Salah satu mekanisme pertahanan yang sering muncul dari trauma masa lalu adalah mati rasa emosional atau detasemen. Orang yang mengalami ini mungkin merasa tidak mampu untuk terhubung secara emosional dengan orang lain.
Ini sering menjadi respons dari trauma yang belum terselesaikan, di mana seseorang menutup diri untuk menghindari rasa sakit. Jika dibiarkan, ini bisa menghambat kemampuan seseorang untuk membangun hubungan yang bermakna.
BACA JUGA: Pameran CIYAAAT! Ajak Mahasiswa Sadar Isu Korupsi Lewat Instalasi Karya Seni
BACA JUGA: Teras Samarinda Resmi Dibuka, Berikut ini Ragam Fasilitas dan Keunggulannya
5. Rendahnya Harga Diri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: