Butuh Anggaran Hingga 1,6 Triliun untuk Atasi Banjir di Balikpapan

Butuh Anggaran Hingga 1,6 Triliun untuk Atasi Banjir di Balikpapan

Pengerjaan proyek saluran sekunder DAS Ampal di Balikpapan Baru, Kecamatan Balikpapan Selatan. (Disway/Chandra)--

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Banjir yang masih terus terjadi di Kota Balikpapan mendorong Pemerintah Kota Balikpapan untuk berupaya menangani hal tersebut.

Salah satunya dengan pengerjaan saluran sekunder di Balikpapan Baru, Kecamatan Balikpapan Selatan.

Banjir kerap menggenang terutama pada saat terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi dan cukup lama.

Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud mengungkapkan bahwa proyek ini adalah bagian dari strategi jangka panjang dalam mengatasi banjir di kota tersebut.

BACA JUGA : Lapak Liar di Pasar Pandansari Kembali Ditertibkan, Pedagang Pasrah Saat Satpol PP Lakukan Pembongkaran

"Pengerjaan saluran sekunder ini tidak bisa lekas selesai. Sederhananya, pengerjaan ini tidak bisa tuntas hanya dengan 1 atau 2 tahun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)," ujar Rahmad Mas'ud, pada Rabu (4/9/2024).

Ia menambahkan bahwa proyek ini memerlukan waktu lebih dari itu dan dihadapkan pada keterbatasan APBD. 

"Butuh waktu lebih, tapi minimal kami sudah mulai mengerjakan secara bertahap," tambahnya.

Keterbatasan anggaran yang ada membuat Pemkot harus menghadapi tantangan besar, dengan estimasi biaya mencapai Rp 1,6 triliun untuk penanganan banjir secara keseluruhan.

BACA JUGA : KPK Tekankan Pentingnya Pengelolaan BMD untuk Cegah Korupsi di Balikpapan dan IKN

Pengerjaan saluran sekunder ini diharapkan dapat mengurangi ketinggian banjir dan memperbaiki pengelolaan aliran dari hulu ke hilir, khususnya di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal.

Selain itu, dalam hal pengerjaan, proyek ini dikerjakan oleh kontraktor CV Maranginang dengan pengawasan dari CV Rizky Utama Teknik, dengan total anggaran sebesar Rp 9,9 miliar.

Menurut Adi, perwakilan dari kontraktor pelaksana, pengerjaan telah dimulai pada 2 Juli dan ditargetkan selesai pada 31 Desember 2024 mendatang.

"Saya optimis pengerjaan itu bisa rampung sebelum akhir tahun, lebih tepatnya di bulan November, lebih lagi proyek ini dikerjakan oleh dua tim," tegasnya kepada Nomorsatukaltim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: