80 Persen tak Dihuni, Pemerintah Akui Banyak Rumah Subsidi Tidak Tepat Sasaran

80 Persen tak Dihuni, Pemerintah Akui Banyak Rumah Subsidi Tidak Tepat Sasaran

Program rumah subsidi yang digulirkan pemerintah masih banyak yang belum tepat sasaran.-(Ilustrasi/ Istimewa)-

Sementara itu, kuota bantuan program subsidi perumahan melalui FLPP yang mencapai 166.000 unit tahun ini sudah habis dialokasikan. 

Namun, fakta bahwa banyak rumah subsidi kosong menunjukkan bahwa penyaluran bantuan ini perlu ditingkatkan ketepatannya.

BACA JUGA: Polresta Samarinda Gelar Apel Operasi Mantap Praja untuk Amankan Pilkada 2024

BACA JUGA: Politeknik Sinar Mas Berau Coal Sambut Mahasiswa Baru dan Gelar Program Pengenalan Kampus

FLPP adalah program yang ditujukan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki rumah dengan suku bunga tetap 5 persen selama tenor hingga 20 tahun. 

Harga rumah KPR subsidi FLPP dibanderol mulai dari Rp166 juta sampai Rp240 juta per unit sesuai dengan zonasi.

Penerima manfaat dari program ini diharuskan memenuhi beberapa syarat, termasuk tidak memiliki rumah sebelumnya dan memiliki penghasilan maksimal Rp8 juta per bulan.

Namun, dengan adanya temuan ini, pemerintah meminta sistem penyaluran FLPP diperbaiki agar lebih tepat sasaran. 

BACA JUGA: BKPSDM Balikpapan Buka Penerimaan CPNS 2024 untuk 80 Formasi, Simak Jadwalnya!

BACA JUGA: 700 Personel Polisi Bubarkan Paksa Aksi Demonstrasi Mahasiswa di Depan Gedung DPRD Kaltim 

"Pemerintah mendukung penambahan (kuota) FLPP, tetapi harus tepat sasaran," tegas Iwan.

Berdasarkan data BP Tapera per 15 Agustus 2024, realisasi penyaluran FLPP telah mencapai 111.784 unit dengan total nilai mencapai Rp13,62 triliun.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: