Sektor Ekraf Beri Kontribusi Besar pada Pertumbuhan Ekonomi di Kaltim

Dalam sektor kuliner, Sri Wahyuni mencatat bahwa produk olahan sudah cukup maju, namun sektor makanan berat masih memerlukan penguatan.

BACA JUGA : Ini Kendala Bawaslu Mahulu dalam Menegakkan Aturan Pemilu, Salah Satunya soal Akses

"Kita ingin setiap daerah itu punya kuliner khas yang disajikan dengan standar yang baik untuk konsumen menengah ke atas, sehingga menjadi identitas lokal yang pasti akan dicari," jelasnya.

Sementara itu, pembagian kebudayaan juga menjadi perhatian, dimana kelestarian budaya harus dipersiapkan dengan baik saat Kalimantan Timur berdampingan dengan Ibu Kota Negara (IKN). 

"Kita sudah bicara dengan para pemangku kepentingan agar Kaltim siap menyajikan kelestarian budayanya," kata Sri Wahyuni.

BACA JUGA : Curi Motor di Balikpapan, Pemuda NTT Dibekuk Polisi di Paser

Ekonomi kreatif di Kaltim ini, lanjutnya, menunjukkan potensi luar biasa.

Dalam kontribusinya, ekonomi kreatif harus diukur setiap tahun atau minimal dua tahun sekali untuk melihat sektor mana yang perlu diintervensi lebih lanjut.

Ditambah lagi, Ia berharap agar potensi ekonomi kreatif Kaltim dapat terus berkembang, tentunya dengan edukasi yang sistematis.

 "Jadi siapapun yang bertugas menangani ekonomi kreatif tidak mulai dari nol, tetapi melanjutkan program yang sudah ada," pungkas Sri Wahyuni.

Ia juga menekankan bahwa pentingnya kesinambungan dalam pengelolaan ekonomi kreatif.

Sumber: