Tidak Terima Diputuskan Sang Kekasih, Seorang Pria Nekat Sebar Video Syur ke Ibu Mantan Pacar

Tidak Terima Diputuskan Sang Kekasih, Seorang Pria Nekat Sebar Video Syur ke Ibu Mantan Pacar

Ilustrasi - Pinterest--

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Seorang pekerja serabutan (SP) di Samarinda menyebarkan video syur mereka lantaran tak terima diputus oleh pacaranya.

Lebih parahnya lagi laki-laki ini mengirimkan potongan video tersebut ke ibu korban.

Hal ini dikonrmasi langsung oleh kuasa hukum Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA), Sudirman.

Menurutnya, kejadian ini bermula saat SP yang berusia 30 tahun sakit hati lantaran kekasihnya (PA) yang baru berusia 23 tahun mengakhiri hubugan asmara mereka.

BACA JUGA : Komite Sekolah Sepakat, SMAN 10 Samarinda Tetap Berstatus 'Sekolah Amfibi'

“Terduga (SP) merasa tak terima dengan keputusan dari pacaranya yang mengakhiri hungan asmaranya, sontak dia merasa marah karena tidak teriam, lalu mengancam akan menyebarkan video syurnya lantaran sakit hati,” unngkap Sudirman pada Selasa 14 Mei 2024.

Korban yang merupakan Mahasiswi di salah satu Perguruan tinggi di Kota Samarinda ini beralasan ingin menyudahi hubungannya, dikarenakan SP selalu membuat janji-janji manis demi memuaskan nafsunya saja. Salah satunya menjanjikan korban dengan perhiasan emas.

“Terduga melakukan rayuan kepada korban dengan diming-imingi perhiasan emas untuk memuaskan nafsunya,” tegas Sudirman.

BACA JUGA : Terjadi Krisis Air Bersih di Balikpapan, Praktisi Hukum Sebut Kota Penyangga IKN Hanya Mimpi

Sontak dari anacaman SP tersebut, membuat PA merasa terpukul atas kejadian ini, mengingat korban sama sekali tidak mengetahui kalau hubungan badan tersebut direkam. 

Korban selalu diteror dan diancam oleh pacaranya untuk disebarkan video tersebut.

Parahnya lagi SP nekat mengrimkan potongan video tersebut ke orang tua korban.

“Terduga memposting di media sosial beberapa potongan video mereka dengan menyandingkan foto korban. Bahkan lebih parahnya terduga mengirimkan postingan itu ke ibu korban,” jelas Sudirman.

BACA JUGA : Bocah Korban Penganiayaan Orang Tua Kandung di Samarinda Belum Boleh Pulang Kampung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: