Misi Artemis II Sudah Direncanakan tapi NASA Bingung apakah Jadi Pergi ke Bulan atau Mars?
NASA kembali berencana melaksanakan misi ke Bulan, yakni Artemis II.-Istimewa/AP Photo-
JAKARTA, NOMORSATUKALTIM – Meskipun Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA sudah menjadwalkan misi ke Bulan dengan nama Artemis II, namun belakangan mereka menjadi bimbang.
Hal itu dikarenakan Donald Trump kembali terpilih sebagai Presiden AS. Trump sendiri lebih condong pergi ke Mars.
Tentu saja itu ada kaitannya dengan Elon Musk, pendukung Trump dalam Pilpres AS kemarin.
Diketahui, Elon Musk sejak dahulu bercita-cita membawa manusia ke Mars ketimbang ke Bulan. Pada inaugurasi Donald Trump, Elon Musk dalam pidatonya kembali mengungkapkan niatan itu.
BACA JUGA: Donald Trump Mau Ajak Ketemu Xi Jinping dan Putin Bahas Pengurangan Anggaran Militer, Diterima?
BACA JUGA: Otoritas Filipina Tangkap 30 WNI, Terkait Kasus Penipuan Online
"NASA dan Kongres ternyata tak satu suara soal ke mana Amerika harus melangkah ke Bulan dahulu atau langsung ke Mars? Kebijakan luar angkasa Presiden Donald Trump yang dipengaruhi oleh Elon Musk yang justru lebih condong ke Mars, membuat prioritas NASA jadi terombang-ambing," sebut IFL Science, dikutip dari Beritasatu, Sabtu (15/2/2025).
NASA sebelumnya menekankan bahwa program Artemis akan membawa manusia kembali ke Bulan, termasuk wanita pertama dan individu dari komunitas kulit berwarna adalah momen paling penting buat Amerika Serikat.
Namun, ada kekhawatiran bahwa di bawah pemerintahan baru, visi ini bisa berubah. NASA pun sekarang bingunG, apakah akan pergi ke Bulan atau Mars?
Misi Artemis II
Misi Artemis II menjadi salah satu misi ambisius NASA, yakni meneliti Bulan, satelit alami bumi.
BACA JUGA: Hobi Menonton Film atau Serial Drama secara Maraton? Ini Dampak Buruknya Bagi Kesehatan
BACA JUGA: Studi Buktikan Daging Olahan dan Alkohol Mampu Tingkatkan Risiko Kanker
Setelah sukses dengan Artemis I, NASA mengumumkan kabar Artemis II, misi berawak dan memiliki detail misi yang berbeda dengan Artemis I.
Misi Artemis I sepenuhnya dikontrol dari bumi. Penjelajahan Artemis I yang berlangsung selama 25 hari ini hanya berupa uji coba roket, wahana antariksa Orion dan ESA European Service Module mengangkasa di orbit Bulan.
Namun, dalam roket di misi Artemis I, boneka Shaun the Sheep disertakandan menjadi tokoh Eropa pertama yang memutari Bulan.
Dikutip dari laman resmi NASA misi Artemis II merupakan misi penjelajahan Bulan berawak kedua setelah sebelumnya misi berawak yang pernah dilakukan, yakni Apollo 17 pada Desember 1972.
BACA JUGA: Penetapan Awal Ramadan 1446 H, Kemenag akan Gelar Sidang Isbat pada 28 Februari 2025
BACA JUGA: Kabar Gembira! Pemerintah Siapkan Diskon Tiket Lebaran, Erick Thohir: Sedang Dibahas
Dilansir Space, pada misi Artemis II nanti, para astronaut akan meluncur ke angkasa dengan megaroket Space Launch System (SLS) dari Kennedy Space Centre, Florida, Amerika Serikat dalam misi ini.
Lalu, mereka akan terbang dengan Orion untuk mendekati dan melakukan pengamatan terhadap bulan (flyby).
Setelah berhasil terbang di sisi terjauh Bulan, para astronot akan kembali ke bumi. Misi ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar 8 hingga 10 hari.
Sementara itu, empat astronot yang akan menjadi kru Artemis II adalah Reid Wiseman yang akan memegang komando, Victor Glover sebagai pilot, Christina Hammock Koch dan Jeremy Hansen sebagai mission specialist.
BACA JUGA: Pernyataan Trump Soal Gaza Gegerkan Dunia, Eropa & Timur Tengah Angkat Suara
BACA JUGA: Trump Makin Gila: Ingin Usir Warga Palestina, Berambisi Ambil Alih Gaza
Jika misi ini jadi berangkat, maka Christina Koch merupakan perempuan pertama yang mengorbit di Bulan.
Namun, apakah Artemis II jadi ke Bulan atau aka nada proyek ke Mars, semua tergantung dari kebijakan pemimpin AS, yakni Donald Trump.
Rencana Elon Musk ke Mars
Elon Musk mempunyai rencana ambisius, yakni ingin membawa manusia ke Mars.
Pada akun X yang ditulis Musk pada 2024 lalu, melalui perusahaannya, SpaceX, dia berencana memulai misi tanpa awak menuju Mars pada tahun 2026 mendatang.
Misi itu untuk membuka jalan bagi peluncuran berawak yang direncanakan sebelum akhir dekade ini.
BACA JUGA: Pj Gubernur Kaltim Sebut Program MBG Tidak Boleh Didanai APBD
BACA JUGA: Ladang Cuan, Puluhan UMKM Ramaikan Maratua Run 2025
Misi pertama yang diberi nama Starship ke Mars pada tahun 2026 itu dilakukan, saat jendela transfer Bumi-Mars terbuka.
Peluncuran tanpa awak itu dilakukan untuk menguji kemampuan pendaratan Starship dan memastikan keselamatan sebelum membawa manusia.
Jika semua berjalan sesuai rencana, misi berawak akan dimulai dua hingga empat tahun kemudian.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
