Guna Menekan Angka Inflasi di Berau, Atasi dengan Penerapan Smart Farming

Guna Menekan Angka Inflasi di Berau, Atasi dengan Penerapan Smart Farming

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik-istimewa -

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Meski indeks ketahanan pangan tercatat cukup tinggi di angka 79,29, Kabupaten Berau masih menghadapi tantangan inflasi tinggi yang dipicu oleh rendahnya ketersediaan pangan.

Menanggapi hal itu, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik mengatakan, permasalahan tersebut harus segera diatasi melalui upaya peningkatan produktivitas lokal dengan pendekatan yang lebih modern dan inovatif.

“Kenapa inflasi di Berau tinggi? Karena ketersediaan pangan rendah, meskipun ketahanan pangannya tinggi," ungkap Pj Akmal Malik, Minggu (116/2/2025).

Dirinya menyebut, salah satu penyebabnya adalah tingginya ketergantungan Berau pada pasokan pangan dari luar daerah.

BACA JUGA: Januari 2025, Inflasi Berau Tercatat 0,28 Persen

BACA JUGA: Siaga Inflasi Jelang Ramadan, Pemkot Awasi Harga Bahan Pangan

"Kalau kebutuhan ini dipenuhi oleh produksi lokal, tentu harga barang bisa lebih terjangkau," ujarnya.

Akmal menekankan, pentingnya penerapan metode pertanian berbasis teknologi seperti smart farming, guna meningkatkan hasil pertanian di wilayah Berau.

"Penerapan smart farming dengan membangun green house ini hanyalah awal, dan saya berharap masyarakat dapat tergugah untuk mengadopsi metode ini secara lebih masif," ujarnya.

Menurutnya, dengan pendekatan ini, diharapkan masyarakat Berau tidak perlu lagi mengimpor sayur dari luar daerah yang menyebabkan harga tinggi.

BACA JUGA: Usung Konsep Baru Menjelang Ramadan, Pasar Murah Samarinda Bersamaan dengan Operasi Pasar LPG 3 Kg

BACA JUGA: Ladang Cuan, Puluhan UMKM Ramaikan Maratua Run 2025

"Kalau tanahnya tidak maksimal, kita bisa menggunakan pendekatan yang lebih pintar. Kalau produksi lokal meningkat, kita bisa menekan harga pangan dan mengurangi inflasi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: