Pro Kontra Status SMAN 10 Samarinda: Pilih Zonasi atau Sekolah Asrama

Pro Kontra Status SMAN 10 Samarinda: Pilih Zonasi atau Sekolah Asrama

Suasana di SMAN 10 Samarinda.-ari/disway-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Rencana penetapan kedudukan SMAN 10 Samarinda menjadi boarding school menuai pro dan kontra. Ada yang sepakat namun ada pula yang masih menunggu kepastian hukum. 

Di antara yang sepakat penerapannya disampaikan Akademisi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unmul Muhammad Azmi. 

“Saya setuju dengan penerapan konsep asrama. Hal tersebut membuat para siswa-siswi dapat fokus secara intensif dengan kegiatan pembelajaran umum,” kata Azmi saat ditemui oleh jurnalis media ini, Senin 6 Mei 2024. 

Iya menambahkan agar di luar jam sekolah, para pelajar diberikan kegiatan keagamaan dan lainnya, supaya waktu yang dimiliki dapat dioptimalkan sebaik mungkin. Pria yang juga kepala program studi (Prodi) FKIP Sejarah Unmul itu punya dasar terkait pandangannya.

BACA JUGA:Disdamkar Samarinda Dilema Isi BBM Pakai Barcode: Kendaraan Kami Suratnya Tidak Lengkap

Menurut Azmi, fase anak yang berada di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), merupakan masa krusial dalam hidup. Untuk itu perlu upaya mengembangkan kepribadian yang baik, sehingga harus berada di lingkungan yang kondusif.

“Umur 1-12 tahun itu memang menjadi tanggung jawab keluarga yang utama untuk memberikan pendidikan, inilah kesempatan besar mengajarkan akhlah dan ilmu dasar bagi anak,” imbuhnya. 

Sebab menurut Azmi, anak anak masih memerlukan kehangatan keluarga, karena itu perlu bimbingan orang tua. Lepas dari jenjang Sekolah Dasar (SD), justru lingkungan yang kondsuif seperti di sekolah asrama, akan menjadi wadah yang tepat bagi pengembangan pribadi. 

“Kalau lingkungan terjaga kan semakin bagus juga,” tutup pria berkacamata itu. 

BACA JUGA:Kawal Pengelolaan Anggaran Kampung, Kejari Berau Sosialisasi Program Jaga Desa

Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Akhmad Reza Pahlevi menanggapi hal tersebut. Dirinya saat ini masih menunggu kajian dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim. 

“Kita ingin mendengarkan keluhan dari sekolah SMAN 10 tentang kedudukannya,” ucap Reza belum lama ini.  

Reza pun sudah memberikan masukkan kepada Disdikbud Kaltim untuk memberikan kejelasan status SMAN 10 tersebut. Apakah berstatus sebagai sekolah asrama, atau menerapkan zonasi seperti sekolah lain pada umumnya. 

“Kita akan meminta kajian kepada Dinas Pendidikan untuk SMAN 10 yang lebih baik,” tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: