Pakar IT ITB Ungkap Penyebab Kekacauan Sirekap: KPU Hilangkan Filter dan Fitur Autentifikasi
Aplikasi Sirekap banyak mengalami kegagalan pembacaan data sehingga menimbulkan kekacauan informasi.-(Istimewa)-
“Aturan ini dirubah oleh KPU dan lucunya lagi, edit suara hanya diberlakukan untuk Pilpres, sedangkan Pileg tidak,” terangnya.
Leony yang juga pernah terlibat dalam pengembangan Sirekap menjelaskan bahwa dirinya telah membaca sistem Sirekap yang digunakan dalam Pemilu 2024.
Dalam penelusuran yang dilakukannya, Leony menjelaskan bahwa ada hal yang lebih penting. Dan ia memastikan bahwa teknologi pembaca pada Sirekap telah teruji.
BACA JUGA: Kedatangan Pesawat Kargo di Bandara Kalimarau Kembali Tertunda
Leony pada awalnya menduga ada serangan hacker dari luar. Namun setelah melakukan penelusuran, ternyata tidak ada sistem validasi data terhadap angka.
“Ini harusnya sebuah fungsi, karena setiap hasil dari pembacaan Sirekap Mobile akan mengkonversi ke data numerik dan dikonversi ke suara-suara masing-masing Paslon,” terangnya.
“Ternyata sudah tidak ada fungsi (validasi) itu, karena fungsi fitur tersebut sangat vital sekali. Dan (kesalahan) itu tidak mungkin dilakukan oleh tim sekaliber ITB,” paparnya.
BACA JUGA: Pemkab Kukar Buat Kebijakan Mendukung IKN Nusantara, Mulai Pola Ruang Wilayah hingga Infrastruktur
Leony juga menjelaskan bahwa dirinya menerima informasi jika fitur editing untuk KPPS dihilangkan.
Biasanya untuk sistem sebesar Sirekap, kata Leony, kalau sistem mengalami kesalahan dalam membaca data, maka KPPS harus melakukan validasi data melalui fitur edit.
“Artinya ini adanya perubahan sejak dari program,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: