Akademisi Unmul Soroti Kondisi Demokrasi Saat ini, Berikut Lima Poin Pernyataan Sikap Mereka

Akademisi Unmul Soroti Kondisi Demokrasi Saat ini, Berikut Lima Poin Pernyataan Sikap Mereka

Anggota Koalisi Dosen Unmul, HM Aswin saat memberikan pernyataan kepada wartawan di depan Gedung Rektorat Unmul.-(Disway/ Iswanto)-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Civitas Akademika Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda menyoroti kondisi demokrasi Indonesia saat ini. 

Mereka menilai, demokrasi yang dibangun di atas darah dan air mata saat reformasi dimulai pada 1998 lalu, justru berjalan mundur akibat perilaku para elit politik.

Sebagai ungkapan rasa prihatin, Akademisi Unmul menyampaikan pernyataan sikap "Lawan Tiran Kekuasaan, Selamatkan Demokrasi" yang digelar di depan Gedung Rektorat Unmul, Rabu (7/2/2024).

BACA JUGA: Bukannya Melindungi, Seluruh Anggota Keluarga Justru Lakukan Kekerasan Seksual Terhadap Bocah 10 Tahun

"Kami menilai, mulai dari putusan cacat etik MK (Mahkamah Konstitusi) yang memberi jalan politik dinasti, keterlibatan aparatur negara yang menggadai netralitas, pengangkatan pejabat kepala daerah yang tidak transparan dan terbuka, hingga keberpihakan dan cawe-cawe Presiden dalam pemilihan Presiden yang membahayakan demokrasi," kata Anggota Koalisi Dosen Unmul, HM Aswin saat membacakan pernyataan sikap itu yang didampingi puluhan dosen lainnya.

Bahkan, kata mereka, lembaga-lembaga negara telah dikooptasi oleh kekuasaan. 

BACA JUGA: Marquez Bantah Terjatuh Saat Tes MotoGP 2024 Hari Pertama, 'Saya Cuma Melebar!'

Lembaga negara yang lahir dari rahim reformasi seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan MK dikontrol sedemikian, rupa hanya untuk memuaskan syahwat politik kekuasaan.

"Situasi ini menuntut tanggung jawab kita untuk bersikap. Sebab berdiam diri dan membisu sama seperti membunuh moralitas intelektual kita," tegasnya.

Kata Mereka, Hatta dalam tanggung jawab 'Moral Kaum Intelegensia' menyebut jika tugas kaum intelektual tidak hanya memupuk ilmu pengetahuan dalam kepalanya, tapi juga berdiri paling depan untuk kepentingan kemanusiaan. 

BACA JUGA: Magnet IKN Nusantara, Pelaku Pariwisata Harus Jeli Baca Peluang

"Kata Soekarno, jangan jadikan kepalamu seperti perpustakaan, tapi pergunakan pengetahuanmu untuk kemanusiaan. Jadilah intelektual publik," ujarnya.

Adapun poin Pernyataan Sikap Civitas Akademika Universitas Mulawarman yakni:

Pertama, Selamatkan demokrasi, hentikan tindakan serta segala keputusan yang mencederai demokrasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: