Bos McDonald Curhat, Gerakan Boikot Produk Israel Bikin Usahanya Lumpuh

Bos McDonald Curhat, Gerakan Boikot Produk Israel Bikin Usahanya Lumpuh

Ilustrasi gerai McDonald.-(Dok. McD Indonesia)-

JAKARTA, NOMORSATUKALTIM - McDonald's akhirnya mengakui lini bisnis mereka di sejumlah negara telah lumpuh. Kerugian besar kini dihadapi oleh waralaba asal Amerika Serikat tersebut.

Adalah Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) Movement, yang diduga menjadi biang di balik seruan ini.

Sejatinya tak hanya McD, perusahaan lain seperti Starbucks, Burger King dan KFC, turut terkena imbas.

Merek-merek tersebut muncul dalam daftar produk Israel maupun pro-Israel yang harus diboikot.

Pasalnya, perusahaan-perusahaan itu diduga mendukung finansial militer Israel dalam perang di Gaza.

CEO McDonald's, Chris Kempczinski menyatakan dampak seruan boikot produk Israel terbukti nyata.

Kempczinski menyebut, kerugian paling terbesar dialami McDonald's terjadi di Timur Tengah.

Bahkan sejumlah gerai McD dilaporkan harus tutup, PHK karyawan hingga pembatasan operasional.

"Kami sadar bahwa beberapa pasar kami (McDonald's) di Timur Tengah dan beberapa negara lain mengalami dampak bisnis sangat signifikan," terangnya di unggahan Linkedln, dikutip dari Al Arabiya, Minggu (7/1/2024).

Selain perang, ia mengklaim terjadi misinformasi terkait pemboikotan yang berdampak meruginya merek McDonald's secara global.

"Ini akibat perang dan misinformasi terkait yang mempengaruhi merek seperti McDonald's," tambahnya.

 

Kecewa dengan Gerakan Boikot

Kempczinski mengaku kecewa adanya aksi pemboikotan yang menurutnya tidak mendasar.

"Ini sangat mengecewakan dan tuduhan tak mendasar," kata bos Mc Donald.

"Di negara tempat kami beroperasi, termasuk negara-negara muslim, McDonald's memiliki kebanggaan karena punya pemilik-operator lokal yang bekerja tanpa kenal lelah untuk melayani dan mendukung ribuan komunitas mereka yang dipekerjakan," ujar Kempczinski.

Seruan boikot produk Israel dan pro-Israel bermula McDonald's Israel yang membagikan ribuan makanan cepat saji tersebut kepada tentara Israel.

Dukungan tersebut juga telah dipublikasi sejumlah militer Israel di media sosial.

Mereka bangga karena mendapat berbagai macam makanan McDonald's secara gratis.

Lucunya, beberapa produk makanan McDonald's dihias menyerupai bendera Zionis sebagai simbol kebanggaan.

 

Gugat BDS Rp 20 Miliar

McDonald's Malaysia secara khusus telah melayangkan gugatan terhadap aksi dan gerakan BDS Movement.

McD Malaysia meminta BDS menebus kerugian atas aksi pemboikotan senilai Rp 20 miliar.

GOR, selaku pemilik lisensi McD di negeri Jiran itu mengaku harus menutup sejumlah gerainya di beberapa daerah.

Imbasnya, terjadi PHK karyawan hingga pembatasan jam operasional dari biasanya.

Melansir Reuters, McDonald's Malaysia membantah telah mendukung Israel.

Mereka mengklaim waralaba makanan cepat saji mereka tidak terkait aksi individu yang dilakukan McDonald's Israel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway kaltim