85 SPBU di Jalur Trans Kalimantan Buka 24 Jam selama Perayaan Natal dan Tahun Baru 2024

85 SPBU di Jalur Trans Kalimantan Buka 24 Jam selama Perayaan Natal dan Tahun Baru 2024

GM Pertamina Patra Niaga Kalimantan, Alexander Susilo-(Antara)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - 85 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di sepanjang jalur Trans Kalimantan bakal beroperasi atau buka 24 jam.

SPBU di Trans Kalimantan buka 24 jam selama masa menjelang, saat dan setelah Natal 2023 dan Tahun Baru (Nataru) 2024.

PT Pertamina Patra Niaga selaku penyalur bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji menyatakan siap mencukupi stok bahan bakar minyak untuk mendukung operasional 85 SPBU tersebut.

Disebutkan, 85 SPBU yang akan dibuka 24 jam yakni SPBU yang berada di jalur-jalur penting transportasi di Kalimantan. Yakni, meliputi jalan Trans Kalimantan, jalan-jalan menuju tempat wisata dan pusat perbelanjaan.

General Manager (GM) Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Alexander Susilo merinci 85 SPBU buka 24 jam di Kalimantan selama Nataru.

Di Kalimantan Timur ada 25 SPBU, Kalimantan Barat 15 SPBU, Kalimantan Tengah 12 SPBU, Kalimantan Utara 2 SPBU dan Kalimantan Selatan 31 SPBU.

“Seluruh SPBU siaga ini dicukupi stok BBM-nya sejak H-7 Natal," kata Alexander Susilo, dikutip dari Antara, Selasa (19/12/2023).

Selain itu, Pertamina juga menyiagakan 199 Agen Elpiji di seluruh wilayah Kalimantan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama masa Natal dan Tahun Baru 2024.

Dalam kesempatan ini, Alex juga mengakui kerap terjadi kekosongan stok BBM dan elpiji di Pulau Kalimantan.

Menurutnya, persoalan utamanya bukan pada kuota tapi lebih pada teknis pengangkutan.

“Di beberapa daerah di Kalimantan memang kerap terjadi keterlambatan pasokan. Hal tersebut terjadi bukan karena masalah kuota tapi lebih ke persoalan teknis pengangkutan,” ujarnya.

Ia memberi contoh, dalam beberapa hari terakhir, kapal tanker pengangkut BBM dari balikpapan mengalami keterlambatan karena terhambat cuaca buruk saat proses shipping ke daerah tujuan. 

Bisa juga pengiriman BBM dan elpiji terlambat masuk karena kondisi air di pelabuhan tujuan masih surut.

Kondisi serupa juga terjadi pada proses pengiriman jalur darat. Mobil tangki pengantar BBM kerap menempuh jalan yang tidak mulus saat menuju SPBU tujuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: