Janji Pemkab Paser Gerai Pedagang Wiskul Sungai Tuak Segera Diperbaiki

Janji Pemkab Paser Gerai Pedagang Wiskul Sungai Tuak Segera Diperbaiki

Kerusakan di Wiskul Sungai Tuak Bakal Diperbaiki.-Awal.-

Paser, nomorsatukaltim - Angin segar dirasakan penjual di Wisata kuliner (Wiskul) Sungai Tuak, Kecamatan Tanah Grogot. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser menjanjikan akan mengalokasikan anggaran untuk perbaikan.

Saat ini beberapa dari 60 unit booth kontainer di Wiskul Sungai Tuak sudah rusak, khususnya bagian atap yang berbahan plywood telah bocor dan rawan ambles. Kondisi ini pun dikeluhkan para penjual.

"Untuk perbaikan kami usulkan Rp2 miliar," kata Pelaksana tugas (Plt) Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Paser Arief Rahman.

Anggaran Rp 2 miliar itu dikatakannya untuk perbaikan secara menyeluruh yang ada di Wiskul Sungai Tuak, bukan hanya untuk  booth kontainer. Namun pihaknya akan lebih dulu melihat kondisi di lapangan yang dikeluhkan oleh pedagang.

"Untuk sementara perbaikan total pada 2024. Berkaitan dengan usulan Rp2 miliar itu (perbaikan) dengan kegiatan lain," sebut Arief Rahman.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Paser, Budi Santoso mengatakan relokasi pedagang ke Wiskul Sungai Tuak dari Wiskul Modang terkesan dipaksakan. "Nyatanya yang Wiskul Sungai Tuak ini enggak lebih baik dari yang ada sebelumnya," ucap Budi.

Semestinya kata Budi pihak terkait lebih dulu mematangkan konsep kawasan Wiskul Sungai Tuak. Bagaimana perihal pembangunannnya dan fasilitasnya. Ia menilai perencanaan dengan memindahkan pedagang dari Wiskul Modang ke Sungai Tuak kurang matang.

"Bukan serta-merta gerak cepat, tapi justru masalah dikemudian hari. Ya sehingga ini terkesan enggak terencana dengan baik," sebutnya.

Katanya sangat wajar jika pedagang mengeluh dan menurut untuk segera diperbaik. Apalagi dipungut retribusi Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribu per bulan. Ia menyarankan Pemkab Paser untuk sementara waktu merelokasi pedagang Wiskul Sungai Tuak sembari dilakukan perbaikan.

"Kalau saran saya daripada timbul masalah, sementara relokasi sampai sarananya itu dibaiki atau direncanakan dengan konsep wisata kuliner yang lebih baik lagi. Sehingga pedagang dan pengunjung nyaman. Targetnya harus jangka panjang," pungkas Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: