Cuan Proyek DAS Ampal Bisa Bangun 3- 4 Gedung SMP Baru
Spanduk besar berisi sarkasme yang pernah terpampang di atas ruko kawasan MT Haryono. -rap-disway
NOMORSATUKALTIM – Proyek ambius Pemerintah Balikpapan, DAS Ampal, yang menelan biaya sangat besar, tidak surut dari sorotan dan keluhan warga. Proyek yang digarap kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa, telah dilaporkan ke Polda Kaltim dan KPK.
Warga Balikpapan Selatan, Yuda, mengaku sudah kehabisan kata saat ditanya ihwal proyek DAS Ampal. “Sudah gak tau lagi Mas mau ngomong apa. Sudah budeg pemerintah Balikpapan. Percuma keluhan warga tak pernah ditanggapi,” ujarnya, Selasa (17/10/2023).
Yuda yang kerap melintasi kawasan MT Haryono mengaku baru kali ini melihat proyek yang membuatnya kesal. “Jalanan rusak, macet, berdebu, ndak tahu lagi sudah mau ngomong apa. Proyek ini anggarannya berapa sih kok gak selesai-selesai,” tanyanya. Saat diberi tahu nilai anggarannya, ia malah melongo.
Sebagai pengingat, pagu proyek DAS Ampal ini senilai Rp 141 miliar lebih. Dalam proses lelang, PT Fahreza Duta Perkasa menjadi pemenangnya. Mengalahkan dua perusahaan raksasa BUMN. Fahreza mematok harga Rp 136 miliaran.
Jika anggaran proyek DAS Ampal dikonversi untuk pembangunan lain, semisal gedung SMP baru, maka Balikpapan bisa membangun 3-4 gedung SMP baru. Selama ini Balikpapan masih kekurangan gedung SMP. Saban tahun selalu ada masalah saat Penerimaan Peserta Didik Baru. Sebab minimnya gedung SMP.
Padahal anggaran untuk membangun gedung SMP baru tidak terlalu besar. Bahkan jauh lebih besar dibanding proyek DAS Ampal.
Sebagai perbandingan, anggaran gedung SMP baru di Balikpapan Barat menelan Rp 49 miliar. Sedangkan rencana pembangunan gedung SMP baru di Balikpapan Timur, akan dianggarkan sebesar Rp 30 miliar.
Gedung SMP baru dengan anggaran sekitar Rp 30 miliar itu, seperti akan diposkan untuk membangun gedung SMP baru, di lahan yang dipakai sementara sebagai gudang kepiting di RT 21 Kelurahan Manggar Baru.
Dari perbandingan anggaran pembangunan gedung SMP di Balikpapan Barat dan rencana pembangunan SMP baru di Balikpapan Timur, maka anggaran proyek DAS Ampal sebesar 136 miliar bisa dibuat untuk membangun 3-4 gedung SMP yang baru.
Sejak 18 November 2022, bau amis dugaan KKN proyek DAS Ampal sudah terendus pengamat kebijakan publik, Hery Sunaryo. Ia sempat memperingatkan Pemerintah Balikpapan dalam pemilihan PT Fahreza Duta Perkasa sebagai kontraktor pengerjaan proyek ini. Sebab dalam proses lelang proyek itu ada dua perusahaan BUMN yang ikut serta, namun kalah. Hal itu, dinilai sangat janggal.
Padahal dua perusahaan BUMN itu, kini menggarap proyek IKN.
Perlu Audit Forensik
Sekjen Masyarakat Anti Korupsi Indonesia, Komaryono, meyakini KPK akan melakukan pemeriksaan terhadap proyek DAS Ampal. “Kami yakin nantinya KPK pasti bergerak. Kalau bergeraknya sekarang, terlalu prematur. Saat ini KPK masih tetap monitoring saja. Itu informasi yang kami peroleh saat berkomunikasi dengan KPK,” papar Komaryono.
MAKI meyakini, kualitas pekerjaan PT Fahreza tak sesuai spesifikasi di RAB dan kontrak kerjanya. Sehingga proyek DAS Ampal itu perlu dilakukan uji forensik dari tim independen.
“Makanya kita lakukan komunikasi ke Dewan Komisi III, kalau bisa komisi III secepatnya mendatangkan tenaga ahli dari ITS, ITB atau dari Brawijaya untuk audit forensik,” imbuhnya.
"Audit forensik itu melihat apakah sesuai dengan spek yang ada dalam kontrak," tegas Komaryono. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: