Ratusan Ribu Anak Indonesia Mengungsi akibat Cuaca Ektrem
Anak-anak terpaksa harus mengungsi akibat bencana. --Antara Foto
NOMORSATUKALTIM - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-anak aka UNICEF, merilis laporan bertajuk Children Displaced in a Changing Climate. Dalam laporan terbaru itu, menunjukkan sekitar 43,1 juta anak di seluruh dunia terpaksa mengungsi akibat cuaca ekstrem yang terjadi kurun 2016-2021.
Jika dibuat rata-rata, jumlah ini setara sekitar 20 ribu anak yang mengungsi per hari.
Dalam laporan itu, Indonesia masuk di daftar 10 negara dengan jumlah anak mengungsi akibat cuaca ekstrem terbanyak. UNICEF melaporkan, dalam rentang 2016-2021 ada 960 ribu anak Indonesia yang mengungsi karena bencana tersebut atau terbanyak ke-8 di dunia.
Adapun urutan negara yang paling terdampak akibat bencana cuaca ekstrem, Filipina menempati urutan pertama. Tercatat ada 9,7 juta anak yang harus mengungsi di negara itu di periode 2016-2021.
Urutan selanjutnya, India dan Tiongkok dengan masing-masing 6,7 juta anak dan 6,4 juta anak yang terpaksa harus mengungsi lantaran bencana cuaca ekstrem.
Sedangkan Indonesia ada di peringkat delapan dengan 960 ribu anak harus mengungsi akibat terdampak pelbagai bencana cuaca ektrem. Seperti badai, banjir, kekeringan, dan kebakaran hutan selama lima tahun ke belakang.
Terkait dampak utama, badai menjadi penyebab mayoritas bencana yang paling berdampak. Bencana ini menyebabkan sekitar 21,2 juta anak di dunia mengungsi dalam di masa 2016-2021.
Urutan kedua penyebab anak-anak seluruh dunia mengungsi, yaitu sebanyak 19,7 juta jiwa terdampak. Yang diakibatkan banjir.
“Hampir seluruhnya, 95% dari pengungsian anak yang tercatat disebabkan banjir dan badai,” papar UNICEF dalam laporannya.
Lalu kekeringan menempati urutan tiga, ada 1,3 juta anak yang harus mengungsi akibat bencana ini. Selanjutnya, kebakaran hutan menduduki urutan keempat dengan 800 ribu anak terdampak. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: