Pemahaman Bencana, 55 Peserta Ikut SLG BMKG Balikpapan
Kutim, nomorsatukaltim.com – Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman membuka Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan, Selasa (8/8/2023).
Sebanyak 55 peserta berpartisipasi pada kegiatan yang dipusatkan di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Sangkulirang ini.
Para peserta berasal dari berbagai lintas instansi serta organisasi kemasyarakatan yang akan mengikuti pelatihan selama dua, 8-9 Agustus 2023.
Bupati memberikan apresiasi kepada BMKG yang menggelar kegiatan, yang baru pertama kali digelar di Kabupaten Kutim.
Menurutnya, pelatihan ini sangat bermanfaat dalam memberikan pemahaman dalam upaya kewaspadaan dini, terkait kebencanaan khususnya di daerah pesisir di kabupaten yang memiliki garis pantai sepanjang 500 kilometer ini.
"Atas nama pemerintah dan masyarakat, saya ucapkan terima kasih kepada BMKG yang telah memberikan pengalaman berharga yang sangat berguna, terkait kesiapsiagaan bencana. Termasuk memberikan edukasi kepada anak-anak sekolah dan ini sangat penting," ujar bupati.
Dengan kondisi geografis yang ada di wilayah Kutim, Ardiansyah menyebut pemahaman akan kesiapsiagaan dan metigasi bencana menjadi bagian yang penting untuk diketahui oleh seluruh elemen masyarakat.
"Sejarah juga membuktikan bahwa pada tahun 1921 lalu, di Kecamatan Sangkulirang juga pernah terjadi goncangan dan ini membuktikan bahwa potensi bencana bisa saja terjadi di mana saja. Nah dengan adanya kegiatan ini, bisa memberikan pemahaman akan kesiapsiagaan bencana," sebut Ardiansyah dihadapan anggota DPR-RI Komisi X Irwan dan Plt Deputi Geofisika Hanif Andi Nugraha.
Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan Rasmid mengatakan, kegiatan yang digelar secara daring dan Luring ini mengambil tema "Mewujudkan Masyarakat Siaga Bencana Gempabumi dan Tsunami".
Kegiatan ini, jelasnya, untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan pengetahuan akan potensi bencana gempa bumi dan tsunami. Tak kalah penting, pengambilan keputusan yang tepat dalam menghadapi bencana tersebut.
Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG) sendiri, lanjutnya, merupakan rangkaian pelatihan mitigasi guna meningkatkan pemahaman informasi gempabumi dan tsunami.
“Sesuai dengan 17 tujuan program pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goal (SDGs),” sebutnya.
Untuk diketahui, hadir dalam kegiatan yang bertujuan untuk menguatkan koordinasi antara BMKG dengan stakeholder terkait di daerah ini, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim M Idris, Camat Sangkulirang Rahmat, staf ahli Bupati Tejo Yuwono, unsur Forkopimda serta undangan lainnya. (*/adv/kutim23_kominfo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: